Satgas PEN Laporkan Rincian Penyaluaran Dana Bansos Pandemi COVID-19

Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional, Budi Gunadi Sadikin.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

VIVA – Pemerintah terus meningkatkan penyerapan anggaran program-program Pemulihan Ekonomi Nasional, khususnya perlindungan dan bantuan bagi masyarakat, untuk menggerakkan ekonomi Indonesia di masa pandemi COVID-19.

Pandemi COVID-19 Sebabkan Penurunan Angka Harapan Hidup hingga 9 Bulan

Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN), Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan ada tiga prioritas Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). Ia menyebutkan di antaranya Indonesia Sehat yang menjadi fokus Satuan Tugas Penanganan COVID-19, sementara Indonesia Bekerja dan Indonesia Tumbuh menjadi fokus Satgas PEN.

Dari fokus Satgas PEN itu, ada 4 yang menjadi prioritas utamanya. Pertama, perlindungan sosial, yang kedua Usaha Kecil dan Mikro Menengah (UMKM), ketiga program-program kementerian lembaga dan Pemda, serta keempat program-program yang membantu pembiayaan korporasi di masa pandemi.

Outlook Humas Pemerintah 2024: Isu Kesehatan Paling Banyak Dibahas di Media

“Pencairan program-program pemulihan ekonomi nasional cukup besar. Dari perlindungan sosial ada Rp9,9 triliun tambahan, paling besar di bantuan sosial tunai non-Jabodetabek dan juga di kartu prakerja yang sudah berjalan kembali," kata Budi, dari keterangan tertulis, Sabtu 29 Agustus 2020.

Ia merinci program bantuan sosial yang tersalurkan, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) yang hingga saat ini telah membantu 10 juta keluarga, dengan penyerapan 71 persen atau Rp26,6 triliun dari pagu anggaran Rp37,4 triliun, terjadi pertumbuhan 11 persen dibandingkan bulan Juli. 

Fadil Jaidi Beberkan Perjuangan Melunasi Utang Keluarga, Tak Tega Lihat Ibunya Menangis

Baca juga: Kronologi Detik-detik 100 Prajurit Serang Polsek Ciracas Versi TNI

Sementara Program Kartu Sembako telah membantu 20 juta keluarga, dengan penyerapan Rp26,3 triliun atau 60 persen dari anggaran Rp43,6 triliun, meningkat 13 persen dari bulan sebelumnya.

Di samping itu, Program Bansos Tunai dan Non Tunai telah membantu 10,9 juta keluarga, dengan penyerapan 62 persen atau Rp 24,2 triliun, dari alokasi anggaran Rp39,2 triliun. 

Untuk bulan Agustus ini, penyerapan program ini diperluas ke dua wilayah, yakni Rp20,7 triliun untuk Non Jabodetabek, dan Rp 3,5 triliun untuk Jabodetabek, sehingga jika dibandingkan bulan sebelumnya terjadi peningkatan sebanyak 47 persen program BLT. 

Dana Desa

“Dana Desa sudah dirasakan manfaatnya oleh 8 juta keluarga, dengan penyerapan 30 persen atau Rp9,6 triliun dari pagu anggaran Rp31,8 triliun, tumbuh 19,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya,” ucapnya. 

Pada sektor UMKM yang sudah terealisasi bantuannya antara lain berupa penempatan dana melalui perbankan yang telah tersalurkan ke 1,02 juta UMKM dengan realisasi 52,3 persen dari pagu anggaran Rp78,8 triliun, Subsidi bunga saat ini serapannya 6,12 persen dari alokasi dana Rp35,3 triliun, namun telah membantu 7,2 juta pelaku UMKM dengan subsidi total Rp2,2 triliun untuk total nilai pinjaman Rp277 triliun.

Untuk Sektor Kementerian/Lembaga dan Pemda sudah disalurkan berupa Program Padat Karya Kementerian/Lembaga yang sudah membantu lebih dari 3 juta pekerja. Dengan pagu anggaran Rp18,4 triliun, hingga kini sudah terserap 49 persen atau Rp9 triliun, meningkat 23,4 persen ketimbang bulan Juli.

Di samping itu ada tambahan program besar terbaru yang diluncurkan Presiden Joko Widodo yang menyasar sektor pelaku usaha mikro, yaitu  Bantuan Presiden Produktif untuk Usaha Mikro (BanPres Produktif) dengan DIPA anggaran Rp22 triliun dan target 9,1 juta pelaku usaha mikro tahun ini, dan jika penyerapannya baik, target penerima bisa diperluas menjadi 12 juta usaha mikro dengan DIPA anggaran menjadi Rp28,8 triliun. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya