IHSG Dibuka Melemah, Investor Cermati Data Inflasi dan Manufaktur

Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG memerah di level 5.232 pada pembukaan perdagangan Selasa 1 September 2020. Posisi itu melemah 5 poin atau 0,11 persen, dibanding penutupan perdagangan Senin 31 Agustus 2020 di level 5.238.

IHSG Sesi I Memerah, Pelaku Pasar Khawatir Eskalasi Konflik Iran-Israel

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi IHSG akan bergerak moderat pada perdagangan hari ini, usai anjlok -2.02 persen atau turun 108,17 poin pada perdagangan kemarin.

"Dengan saham-saham pada sektor aneka industri dan keuangan menjadi yang terdalam menekan IHSG hingga akhir sesi," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 1 September 2020.

IHSG Dibayangi Koreksi Wajar Akibat Fluktuasi Rupiah hingga Kondisi Geopolitik Global

Baca juga: Siap-siap, Subsidi Gaji Rp600 Ribu Rupiah Tahap II Mulai Cair Hari Ini

Lanjar menjelaskan, sentimen portofolio balancing akhir bulan menjadi yang diunggulkan sebagai faktor utama pelemahan tersebut.

Dibuka Menguat, IHSG Diprediksi Balik Melemah Hari Ini

Selain itu, investor juga bersikap berhati-hati menyambut awal bulan, yang penuh dengan data inflasi serta kinerja sektor manufaktur. 

"Sehingga pergerakan selanjutnya diperkirakan bergerak moderat pada level support resistance 5.200-5.370," ujarnya.

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya ASII, CPIN, JPFA, LSIP, MAIN, TBIG, TBLA, TOWR, TPIA.

Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji, menjelaskan berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance berada pada level 5.172,37 maupun 5.293,98.

Berdasarkan indikator, MACD berpotensi membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI bergerak ke bawah di area netral. 

"Terlihat pola long black marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya