Jumlah Wisman Meningkat, Mayoritas untuk Tujuan Bisnis

Sejumlah wisatawan asing duduk di salah satu restoran di Pantai Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Tanjung, Lombok Utara, NTB. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadinya lonjakan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada periode Juli 2020 dibanding bulan sebelumnya. Meski begitu, jika dibandingkan Juli 2019 masih jauh lebih rendah.

Sandiaga Uno Berharap Wisatawan Mancanegara Berkunjung ke Festival Arakan Sahur di Jambi

Kepala BPS, Suhariyanto, mengungkapkan jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Juli 2020 mencapai 159,8 ribu. Angka itu naik 0,95 persen dibandingkan Juni 2020 dan minus 89,12 persen dibandingkan Juli 2019.

Suhariyanto menekankan, meski jika dibandingkan secara bulanan naik, wisman yang datang ke Indonesia tersebut bukan dengan tujuan untuk berwisata murni, melainkan untuk kepentingan bisnis.

Parade Kapal Hias-Yacht Mewah di Sabang Marine 2024 Pukau Wisatawan Asing

"Dengan catatan wisman ini dengan tujuan bisnis bukan untuk leisure," kata dia saat konferensi pers, Selasa 1 September 2020.

Baca juga: Camat Cikupa Kampanye Bahaya COVID-19 Pakai Pocong dan Keranda Mayat

Kunjungan Wisman ke RI Januari 2024 Jadi yang Tertinggi dalam 4 Tahun

Berdasarkan kebangsaan mereka, lanjut dia, mayoritas wisman yang datang ke Indonesia pada periode itu berasal dari Timor Leste sebesar 53,4 persen. Sementara itu, 36 persen dari Malaysia dan 1,7 persen dari China.

"Dari Timor Leste bisa dipahami karena mereka bisa lewat darat saja ke Indonesia," ucap Suhariyanto.

Adapun kenaikan jumlah wisman tertinggi pada bulan ini jika dibanding Juni 2020, dikatakannya, berasal dari Prancis 286,96 persen, Afrika Selatan 114,29 persen dan Korea Selatan 91,06 persen.

Sementara itu, yang berasal dari Kuwait mengalami penurunan terbesar, bahkan 100 persen tidak ada kunjungan, Filipina turun 45,80 persen dan dari Kanada turun 38,37 persen dibanding Juni 2020.

"Nampaknya untuk pariwisata kita butuh waktu lama untuk pulih ke posisi normal," kata Suhariyanto.

Dari 159,8 ribu wisman yang berkunjung ke Indonesia tersebut, 66,3 persen menggunakan angkutan darat, 31,2 persen angkutan laut dan  2,5 persen menggunakan angkutan udara. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya