Terdampak COVID-19, Waskita Karya Lakukan Efisiensi Belanja Modal

Salah satu proyek PT Waskita Karya Tbk.
Sumber :
  • Rizki AR/ VIVAnews

VIVA – Sepanjang semester I-2020 PT Waskita Karya Tbk mencatat kinerja yang cukup berat. Selain, terdampak pandemi COVID-19 perseroan dihadapkan pada terhentinya sejumlah proyek konstruksi. Hal itu disebabkan oleh penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.

Baca Juga: KPK Duga Banyak Pihak Terima Uang Haram Proyek Fiktif Waskita Karya

Direktur Keuangan Waskita Karya, Taufik Hendra Kusuma mengatakan menghadapi tantangan krisis akibat pandemi, tahun ini perseroan melakukan efisiensi. Di mana pada semester I-2020, Waskita Karya memperoleh pendapatan usaha sebesar Rp8,04 triliun. 

Menurut Taufik, dari pendapatan itu segmen jasa kontruksi masih menjadi penopang capaian tersebut dengan total pendapatan mencapai Rp7,36 triliun, sementara sisanya disumbang segmen properti dan hotel, beton pracetak, jalan tol dan infrastruktur lainnya.

Waskita juga membukukan arus kas bersih positif dari aktivitas operasi sebesar Rp1,7 Triliun. Pencapaian ini didukung oleh penerimaan kas dari pembayaran termin proyek yang dikerjakan dengan skema turnkey (contractor pre financing) maupun progress payment dengan total mencapai Rp12 Triliun. 

“Target kami hingga akhir tahun penerimaan termin proyek bisa mencapai Rp31–33 Triliun. Kami juga sedang mengupayakan agar beberapa proyek yang semula menggunakan skema turnkey dapat diubah skema pembayarannya menjadi progress payment.” jelas Taufik. 

"Saat ini likuiditas menjadi salah satu prioritas utama kami. Semua potensi kas masuk sudah dipetakan dan akan dikawal agar sesuai dengan timeline yang dibuat," kata Taufik dalam keterangannya, dikutip Rabu, 2 September 2020.

Selain itu, Taufik juga yakin terhadap semua kewajiban terhadap kreditur akan terselesaikan tepat waktu pada kuartal III dan IV tahun ini. Dan Sebagai langkah efisiensi, WSKT melakukan optimalisasi belanja modal sekitar 45 persen dari target awal 2020 sebesar Rp19 Triliun. Fokus belanja modal tahun ini akan digunakan untuk menyelesaikan sisa ruas tol yang dimiliki oleh Perseroan.

Produksi Minyak Naik, Energi Mega Persada Cetak Laba Bersih US$68,4 Juta di 2023

The Frontage Utang Rp100 Miliar

Sementara berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, di dalam laporan keuangan Waskita dijelaskan terdapat riwayat piutang kepada PT Trikarya Graha Utama (TGU). Pada 2015 nilainya Rp72,17 miliar. Piutang itu membengkak menjadi Rp91,27 miliar di akhir 2016. dan pada Desember 2017, total kewajiban TGU yang harus dibayar kepada Waskita Karya melonjak menjadi Rp100,65 miliar. 

BUMI Resources Cetak Laba Bersih US$117,4 Juta di Tahun 2023

Pengembang apartemen The Frontage di Surabaya ini tak hanya gagal menyerahkan unit apartemen kepada para konsumennya. Kepada Waskita yang berstatus BUMN, TGU sudah tidak membayar kewajibannya lebih dari Rp100 miliar selama 4 tahun ini.

Sebelumnya, Dimas Yemahura Alfaruq, kuasa hukum para konsumen the Frontage melayangkan surat kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk meminta perlindungan hukum. Pasalnya, sejak membeli dan melunasi unit apartemen The Frontage ini konsumen tak mendapatkan haknya.

Lippo Karawaci Cetak Pendapatan Rp 17 Triliun di 2023, Kantongi Laba Bersih Rp 50 Miliar

Dimas juga menjelaskan bahwa langkah hukum yang telah dilakukan konsumen terhadap manajemen PT TGU juga tak bergerak maju. 

"Sudah lebih dari setahun kami laporkan dugaan penipuan dan penggelapan oleh PT TGU ke Mapolres Surabaya. Hingga saat ini tidak ada perkembangan apa-apa. Makanya sebagai warga Jawa Timur kami mohon perlindungan Bu Khofifah," jelasnya.

Xiaomi SU7

Belum 2 Minggu Mobil Ini Sudah Laku 100 Ribu Unit

Raksasa teknologi Xiaomi resmi memasuki dunia mobil listrik dengan meluncurkan SUV terbarunya, Xiaomi SU7. Diluncurkan pada tanggal 28 Maret, SU7 langsung menarik perhati

img_title
VIVA.co.id
8 April 2024