Pasar Kanada Terbuka untuk Ekspor Indonesia Lewat Jalur FTA ASEAN

Duta Besar RI untuk Kanada Abdul Kadir Jailani
Sumber :
  • KBRI Ottawa

VIVA – Duta Besar RI untuk Kanada, Abdul Kadir Jailani, kembali menekankan pentingnya keberadaan sebuah Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) dalam upaya meningkatkan daya saing Indonesia sebagai mitra ekonomi Kanada. Menurut Jailani, FTA merupakan solusi bagi Indonesia guna mengatasi non-tariff barriers dalam mengakses pasar Kanada sehingga dapat bersaing dengan negara kompetitor dari kawasan yang sama. 

Sektor Manufaktur RI Jauh dari Deindustrialisasi, Ekonom Beberkan Buktinya

"Namun dalam persiapannya menuju pembentukan sebuah FTA, Indonesia bersama dengan ASEAN dan Kanada perlu mengantisipasi level of ambition dalam proses negosiasi dan implementasi FTA dengan merujuk pada potensi ketimpangan yang ada di antara kedua pihak," kata Jailani dalam Webinar bertema "ASEAN-Canada Free Trade Agreement: Potential Benefits and Challenges”. Berlangsung pada Selasa 15 September 2020, dialog virtual ini menghadirkan sejumlah pejabat pemerintah, akademisi, maupun kalangan pengusaha Indonesia dan Kanada. 

Arti penting FTA bagi penguatan kerja sama ASEAN-Kanada juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN di Kementerian Luar Negeri RI, Jose Antonio M. Tavares. Menurut Tavares, ASEAN merupakan mitra perdagangan ke-6 bagi Kanada sementara Kanada merupakan mitra perdagangan ke-15 bagi ASEAN. "ASEAN dan Kanada menyadari perlunya penguatan kemitraan antara keduanya melalui usulan potensi pembentukan sebuah FTA yang saat ini masih dalam proses pembahasan tindak lanjutnya," kata Tavares dalam webinar tersebut, yang disiarkan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ottawa. 

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Sementara itu, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional di Kementerian Perdagangan RI, Iman Pambagyo, menyampaikan bahwa Kanada merupakan mitra ASEAN yang paling konsisten dan serius dalam upaya memiliki FTA dengan ASEAN. "Ketidakpastian kondisi ekonomi global saat ini dan terjadinya pandemi COVID-19 seharusnya dapat menjadi momentum bagi ASEAN dan Kanada dalam menentukan langkah kedepan dalam memperkuat kerja sama kemitraannya di bidang ekonomi," ujarnya. 

Webinar Dialogue ini juga menampilkan narasumber asal Kanada, Dan Ciuriak, Distinguished Fellow pada lembaga think tank terkemuka di Kanada Asia Pacific Foundation of Canada dan Greg Elms selaku Vice-Chairman Indonesia-Canada Chamber of Commerce di Jakarta. Keduanya menyampaikan bahwa angka perdagangan ASEAN-Kanada dan Indonesia-Kanada memiliki banyak peluang untuk didorongh lebih jauh. 

Ketahui Manfaat dan Risiko Saham Blue Chip, Dapatkan Dividen yang Konsisten

"Pemajuan kerja sama ekonomi ASEAN, Indonesia dan Kanada juga memerlukan peran dan dorongan aktif dari sektor swasta dan pelaku usaha dari masing-masing pihak dalam memanfaatkan peluang yang ada, termasuk melalui potensi pembentukan sebuah FTA dan kebijakan diversifikasi pasar yang saat ini tengah dikedepankan oleh Pemerintah Kanada," kata Ciuriak. 

Mitra Dagang Strategis
Iwan Nur Hidayat, Counsellor Pensosbud KBRI Ottawa, menginformasikan bahwa penyelenggaraan kegiatan Webinar Dialogue bertujuan untuk mengarusutamakan hubungan kerja sama ASEAN, khususnya Indonesia, dan Kanada dalam konteks ekonomi, perdagangan dan investasi. "Kanada merupakan anggota kelompok ekonomi maju G7 dengan potensi pasar domestik yang menjanjikan bagi produk-produk unggulan Indonesia serta hub menuju pasar di kawasan Amerika Utara. Kanada juga merupakan sumber potensial bagi masuknya investasi asing langsung ke Indonesia," ungkap Iwan. 

Melalui penyelenggaraan dialog webinar ini diharapkan dapat meningkatkan profil Indonesia di Kanada dan sebaliknya sekaligus mengarusutamakan diskusi terkait potensi pembentukan kerja sama perdagangan bebas ASEAN-Canada dan kepentingannya terhadap upaya peningkatan kerja sama ekonomi Indonesia dan Kanada. 

Webinar Dialogue on ASEAN-Canada Free Trade Agreement: Potential Benefits & Challenges (14/09 waktu Ottawa) diselenggarakan atas kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ottawa dan Kementerian Luar Negeri RI didukung oleh Canada-ASEAN Business Council di Singapura serta dihadiri oleh lebih dari 140 peserta yang berasal dari kalangan pemerintah, kelompok bisnis, akademisi, mahasiswa dan para pemangku kepentingan terkait lainnya di Kanada maupun Indonesia. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya