Ahok Sebut Peruri Gendeng, Minta Duit Rp500 Miliar ke Pertamina

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hiro

VIVA – Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mulai menunjukkan taringnya. Kali ini dia membongkar kebiasaan yang dinilainya tidak waras antar BUMN.

Pertamina Pastikan Ketersediaan BBM saat Arus Balik Lebaran

Dia bercerita BUMN percetakan uang, Perum Peruri meminta uang kepada Pertamina sebesar Rp500 miliar untuk proses paperless. Ahok menilai ini tidak masuk akal.

"Saya dipaksa tanda tangan digital. Tapi Peruri gendeng juga, masa minta Rp500 miliar untuk proses paperless di kantor Pertamina. Itu (Peruri) BUMN juga," kata Ahok di YouTube POIN dikutip 16 September 2020.

Konsumsi BBM Naik di H-1 Lebaran, Pertamax Turbo Tembus 104 Persen

Baca juga: Ahok: Kalau Saya Dirut Pertamina, Kadrun Demo Mau Bikin Gaduh

Ahok menyindir untuk apa duit tersebut. Apakah itu mau dipakai untuk hanya tidur sepuluh tahun dan tidak mau bekerja lagi.

Jaga Ketersediaan di Lebaran, Pertamina Tambah 164.640 LPG 3 Kg untuk Situbondo dan Banyuwangi

"Itu sama aja udah dapat Pertamina. enggak mau bekerja lagi, tidur sepuluh tahun. jadi ular sanca, ular piton? saya bilang," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Selain itu, Ahok juga menyinggung sistem gaji di Pertamina. Ada beberapa direksi yang meski sudah dicopot dari jabatannya, namun tetap mendapatkan gaji direksi.

“Orang dicopot dari jabatan Direktur Utama anak perusahaan tapi gajinya masih gaji lama. Alasannya dia masih orang lama. Jadi bayangin gaji pokok dia bikin gede-gede semua. Sekian tahun bisa gaji Rp75 juta. Dicopot enggak ada kerjaan pun dibayar segitu, gila aja itu. Ini saya rasa bisa dituntut,” kata dia.

Ahok juga mengungkapkan bahwa Kementerian BUMN ke depan harusnya dibubarkan sebelum Presiden Joko Widodo turun. Kemudian membentuk superholding Indonesia Corporation atau seperti Temasek. Yakni penggabungan holding BUMN yang akan menjadi superholding. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya