Tambah Anggaran Rp20 Miliar, PUPR Beli Karet Petani Buat Aspal Jalanan

Aspal Plastik hasil penelitian Balitbang Kementerian PUPR di Bulukumba, Sulsel.
Sumber :
  • VIVAnews/Dusep Malik

VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menambah anggaran mereka sebesar Rp20 miliar untuk membeli bahan campuran karet. Anggaran itu masuk dalam program padat karya tunai atau cash for work di masa pandemi COVID-19.

Kemenpan-RB Siapkan 200 Ribu Formasi Calon ASN untuk Ditempatkan di IKN

Baca juga: Kembangkan Wisata Labuan Bajo, PUPR Buka Akses Jalan ke Tana Mori

Pembelian bahan campuran karet ini merupakan kegiatan pemeliharaan rutin untuk jalan nasional yang dikelola Kementerian PUPR.

PM Kishida Sampaikan ke Prabowo Jepang Akan Berkontribusi di Infrastruktur dan Energi di Indonesia

“Aspal karet memiliki tingkat perkerasan lebih baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda pada saat aspal basah, dan daya tahan lebih tinggi dibanding aspal biasa,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dikutip dari laman setkab.go.id, Kamis 17 September 2020.

Sebelumnya diketahui, anggaran untuk membeli karet sudah teralokasi sebesar Rp100 miliar. Direktorat Jenderal Bina Marga membeli sebanyak 10 ribu ton. Tambahan anggaran tersebut digunakan untuk membeli karet langsung dari petani di Bengkulu sebagai upaya mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi COVID-19.

KIP Perintahkan KPU Beberkan Data Rincian Infrastruktur Teknologi Pemilu 2024

Upaya ini juga bertujuan menyelamatkan para petani karena produksi karet sempat seret karena aktvitas ekonomi di Tanah Air berjalan lambat. Pemerintah juga berharap, pembelian karet dapat mendistribusikan anggaran ke pedesaan dan pelosok. 

Anggaran padat karya ini juga ditujukan supaya geliat ekonomi masyarakat kembali hidup, sekaligus menjaga kemantapan ruas jalan nasional mendukung pergerakan orang dan barang (logistik).

Adapun, pembelian karet diserap dari sejumlah daerah. Diantaranya Medan, Palembang, Jambi, Padang, Palembang, Lampung, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan dan melalui petani yang tergabung dalam kelompok Unit Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olahan Karet atau dikenal UPBB.

Sekadar catatan, hingga 13 September 2020, progres penyerapan anggaran pembelian karet mencapai 36,91 persen atau sebesar Rp44,29 miliar. Pada tahun anggaran 2021, pembelian karet bahan campuran aspal terus dilanjutkan dengan anggaran bertambah menjadi Rp130 miliar. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya