Meski Dibayangi Kasus COVID-19, IHSG Masih Berpeluang Menguat

Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan IHSG di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG memerah di level 4.852 pada pembukaan perdagangan Kamis, 24 September 2020. Posisi itu melemah 65 poin atau 1,34 persen, dibanding penutupan perdagangan Rabu 23 September 2020 di level 4.917.

Dibuka Menguat, IHSG Diprediksi Balik Melemah Hari Ini

Meski demikian, analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi, IHSG masih memiliki potensi untuk menguat pada perdagangan hari ini.

"Meskipun optimisme investor akan potensi rebound saham-saham yang telah turun cukup dalam sebelumnya, tidak mampu bertahan lama," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Kamis 24 September 2020.

IHSG Menguat Pagi Ini Meski Dibayangi Koreksi Akibat Geopolitik Global

Baca juga: Afrika Catat Lebih Sedikit Kasus COVID-19, Apa Sebabnya?

Lanjar menjelaskan, sebenarnya para investor masih terlihat khawatir akan dampak gelombang yang lebih besar dari penyebaran COVID-19 di dalam negeri, yang akan mengganggu kelangsungan bisnis.

Gempuran Iran ke Israel Bisa Picu Perang Dunia, Intip Dampaknya ke Bursa, Rupiah, hingga Komoditas

"IHSG berpotensi menghijau di perdagangan hari ini dengan support-resistance 4.870-4.990," ujarnya.

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni ACES, ADRO, AKRA, BBCA, INDY, JSMR, KLBF, MAPI, PGAS, dan UNVR.

Sementara itu, secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji, menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki kisaran pada level 4.865,27 hingga 4.778,71.

"Sementara resistance pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.975,54 hingga 5.097,14," kata Nafan.

Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI mulai menunjukkan sinyal negatif.

"Terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya