Cara Bogor dan Banyuwangi Gerakkan Roda Ekonomi saat Pandemi

Ilustrasi dekorasi rumah
Sumber :
  • Pixabay/Csaba Nagy

VIVA – Pemerintah daerah punya cara masing-masing untuk menggerakkan roda ekonomi di wilayahnya saat pandemi COVID-19. Sejumlah bidang usaha dan bisnis, termasuk UMKM diakui memang terpukul akibat wabah ini.

Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri, Rumah Sakit di Indonesia Kini Dibuat Layaknya Hotel Bintang 5

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut, kolaborasi antar pengusaha, pemerintah dan masyarakat adalah kunci agar Bogor tidak kembali ke era PSBB ketat. Di saat ada 40 persen warga di-PHK di tengah pandemi, lanjut dia, pelaku UMKM di bidang dekorasi rumah malah hits.

"Jadi kami berkolaborasi dengan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) selaku penyedia tenant dan menjadi standby buyer, pemerintah melakukan pembinaan terhadap UMKM," ujar Bima dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 25 September 2020.

Usai Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Chandrika Chika Ternyata Positif Metafetamin Juga

Baca juga: UMKM Didorong Masuk Pasar Digital Agar Produknya Dibeli BUMN

Beda lagi dengan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Annas. Caranya menggerakkan ekonomi adalah dengan mengedepankan sektor perhotelan berkonsep outdoor.

Liburan di Dubai, Shandy Aulia Terdampak Badai Ekstrem

Di era pandemi ini, sambung dia, okupasi perhotelan di Banyuwangi dengan konsep Staycation terus naik. Okupasi hotel naik menjadi 90-100 persen saat Weekend. Hal ini, lanjutnya, juga tidak luput dari direkomendasikannya Banyuwangi oleh Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) menjadi salah satu destinasi perjalanan dinas dan rapat K/L pada Juli lalu.

Dia mencontohkan, agrowisata taman suruh (ATS) yang menarik wisatawan dengan konsep outdoor dan restoran ala Kyoto. Semua makanan yang ditawarkan sangat sehat, direbus dan tidak digoreng atau dikukus.

Semuanya, lanjut dia, tetap dengan menerapkan protokol kesehatan. Misalnya, mengharuskan pengunjung membawa surat hasil rapid test non reaktif.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh aplikasi Traveloka, ungkapnya, pariwisata Banyuwangi melejit ke peringkat tiga di bawah destinasi wisata unggulan yaitu Bali dan Jogyakarta. Hal tersebut merupakan sebuah prestasi yang patut dibanggakan pada saat pandemi seperti ini.  

"Survei dari Traveloka menyebutkan bahwa Banyuwangi peringkat tiga terpopuler," tuturnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya