Ridwan Kamil Ingin Bandung Tangkap Peluang Investasi China yang Masuk

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Sumber :
  • VIVA/ Adi Suparman

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengucapkan hari jadi Kota Bandung ke-210. Pada hari jadi ini, Ridwan Kamil mengingatkan Kota Bandung memanfaatkan peluang meningkatkan perekonomian di masa pandemi virus corona atau COVID-19.

Punya Harta Rp23 M, Intip Koleksi Kendaraan Ridwan Kamil yang Ditugaskan Maju Pilgub Jakarta

Menurutnya, memanfaatkan momentum ini sangat diperlukan berdasarkan hasil kajian ekonomi pasca pandemi COVID-19 yang juga bisa diterapkan di Kota Kembang.

"Akan datang aliran investasi yang pindah dari Tiongkok karena COVID-19, peluang ini harus ditangkap oleh kita, khususnya yang sifatnya inovasi teknologi, Kota Bandung harusnya bisa menangkap (peluang investasi)," ujar Ridwan Kamil, Jumat 25 September 2020.

Zara Putri Ridwan Kamil Unggah Foto Produk Pro-Israel, Langsung Tuai Hujatan

Baca juga: Ridwan Kamil Lapor ke Luhut Kabar Baik Soal Penanganan Corona di Jabar

Ridwan Kamil menuturkan, pihaknya mendorong kawasan metropolitan baru yakni Segitiga Rebana (Cirebon - Patimban - Kertajati) menjadi wadah bagi sejumlah investor yang memindahkan lokasi dari China. Sementara investor non manufaktur di bidang teknologi berencana diarahkan ke Kota Bandung.

Dilaporkan Hilang, Seorang Pria Ditemukan Tewas Dicor Dalam Rumah di Cimahi

Kemudian, adanya pusat keunggulan atau center of exellence, bidang kesehatan di Kota Bandung yaitu adanya produksi alat-alat penanganan COVID-19 mulai dari ventilator, rapid test, reagen PCR, APD hingga lokasi uji klinis vaksin sinovac.

"Kota Bandung sebenarnya memiliki semua kapasitas untuk memproduksi alat-alat kesehatan yang selama ini terabaikan. Mari semangat (mendorong) industri-industri di Kota Bandung agar tidak mengandalkan (produk) dari daerah lain," katanya.

Dengan memanfaatkan ini, mantan Wali Kota Bandung itu yakin ke depan kota tersebut tidak akan kaget lagi dengan adanya ketidak pastian. Akan selalu bisa menyesuaikan diri dengan segala kemungkinan ketidak pastian tersebut.

"Kalau bisa Bandung kuasai, suatu hari jika terjadi lagi disrupsi, maka kita sudah siap. Ekonomi Kota Bandung harus punya cara lain agar pendapatan yang memang andalannya dari perhotelan, restoran, ekonomi kreatif, bisa lebih baik dengan memanfaatkan pariwisata lokal," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya