Sektor-sektor yang Masih Bertahan Dihantam Resesi akibat COVID-19

Ilustrasi resesi global
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Kondisi perekonomian Indonesia diperkirakan belum pulih hingga adanya kepastian terhadap pendistribusian vaksin COVID-19. Untuk itu, sejumlah langkah perlu dilakukan pemerintah guna mengembalikan ekonomi ke kondisi normal dan mendorong kepercayaan masyarakat.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Baca Juga: Penemuan Vaksin Kunci Ekonomi RI Pulih dari COVID-19, Ini Alasannya

Selain itu, pemerintah perlu mendorong motor penggerak perekonomian seperti investasi dengan mempercepat realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan menjaga keberlanjutan sektor ekonomi yang tak banyak terpengaruh oleh resesi akibat COVID-19.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede, mengatakan, dari sisi keberlanjutan, baik dari skenario terbaik hingga terburuk, diperkirakan sektor pertanian, informasi, dan komunikasi serta sebagian industri pengolahan, akan menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan. 

Menurut dia, sektor pertanian berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia akan makanan, sehingga masih akan dibutuhkan dan berproduksi. Tidak hanya itu, sektor ini juga terdapat komoditas crude palm oil (CPO), yang harga komoditasnya sudah mampu pulih di pasar global. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Kemudian, di sektor lain, lanjut Josua, sektor informasi dan komunikasi juga akan bertahan terkait dengan kebutuhan masyarakat akan jaringan internet pada saat aktivitas hiburan dan juga pekerjaan yang terbatasi.

“Sehingga selama masa pandemi COVID-19, diperkirakan akan terjadi peningkatan aktivitas di sektor Informasi dan komunikasi ini,” tutur Josua kepada VIVABisnis

Tak hanya itu, Josua memperkirakan beberapa sektor industri pengolahan, seperti industri makanan dan minuman, serta industri yang berorientasi ekspor, dapat bertahan di tengah badai pandemi. 

Sektor yang berorientasi ekspor, kata dia, terutamanya industri yang pasarnya merupakan pasar China, karena negara ini merupakan negara dengan tingkat pemulihan ekonomi yang relatif cepat bila dibandingkan dengan kawasan lainnya, seperti Eropa dan Amerika Serikat. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya