Mentan Perang Lawan COVID-19 dengan Jamin Cadangan Pangan 2 Tahun

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Sumber :

VIVA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan, dalam upaya mengamankan cadangan pangan nasional, Kementerian Pertanian pun menyatakan perang melawan COVID-19. Bahkan, Syahrul memastikan program mengamankan cadangan pangan nasional dari segala macam dampak akibat pandemi COVID-19 itu, dilakukan hingga rentang waktu dua tahun ke depan.

Daftar Harga Pangan 25 April 2024: Bawang Merah hingga Daging Sapi Naik

"Jadi, saya melakukan perang terhadap COVID-19 dalam hal cadangan pangan itu, sampai dua tahun ke depan, bukan hanya untuk tahun 2020 saja," kata Syahrul dalam telekonferensi, Rabu 30 September 2020.

Baca: Bangun Food Estate, Jokowi Tugaskan Prabowo Urus Singkong

Saksi Ungkap SYL Setoran Uang Bulanan ke Istri Hingga Puluhan Juta

Karenanya, Syahrul berharap bahwa dalam dua tahun ini kegelisahan-kegelisahan yang timbul sebagai dampak dari pandemi COVID-19 bisa terjawab melalui pengembangan ketahanan pangan yang ada.

Hal yang dilakukan Kementerian Pertanian antara lain pengembangan food estate yang dilengkapi dengan upaya pemasyarakatan berbagai metode pertanian. Misalnya, smart farming, green house, grey house, kemudian penggunaan sungkuk, serta berbagai pendekatan koperasi pertanian lainnya.

Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI

“Pendekatan koperasi pertanian itu, yakni termasuk food estate yang ada di wilayah Kalimantan Tengah, kemudian selanjutnya akan menyusul juga di wilayah NTT, Maluku, dan lain sebagainya," ujar Syahrul.

Semua upaya yang akan dilakukan Kementerian, katanya, demi mengamankan cadangan pangan dari segala macam dampak pandemi COVID-19. Upaya itu diharapkan tidak akan menemui kendala berarti, setelah sektor pertanian disebut-sebut cukup mampu bertahan dari dampak sistemik akibat pandemi COVID-19.

"Jadi semua ini adalah percontohan-percontohan dalam upaya mengamankan cadangan pangan nasional untuk tahun 2020, yang akan kita lakukan sebelum memasuki tahun 2021 mendatang," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya