Stafsus Wapres Beberkan 3 Tantangan Utama Penyediaan Pangan 2020

Lahan pertanian.
Sumber :
  • Kementerian Pertanian

VIVA – Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Ekonomi dan Keuangan, Lukmanul Hakim, membeberkan tiga tantangan dalam hal penyediaan pangan pada tahun ini. Tantangan pertama dan menurutnya cukup keras, adalah merebaknya pandemi COVID-19 yang berpotensi menimbulkan gangguan pada produksi dan distribusi produk pangan dan pertanian.

Eks Stafsus Kementan Akui Pernah Diperintah SYL Urus Ultah Nasdem

"Khususnya dalam hal penyediaan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Hakim dalam konferensi pers secara virtual, Rabu 30 September 2020.

Baca juga: 4 Cara Kementan Genjot Produksi Pangan saat Pandemi COVID-19

Jokowi Perintahkan Menteri PUPR Basuki untuk Revitalisasi Pasar Muara Bungo Jambi

Tantangan kedua menurut Hakim adalah adanya potensi krisis pangan global. Dalam laporan yang dirilis oleh The Food and Agriculture Organization (FAO), negara-negara produsen pangan dunia diberi peringatan tentang adanya potensi krisis pangan global.

Hal itu tak lain adalah sebagai salah satu dampak dari pandemi COVID-19. Hal itu pun diperburuk dengan adanya sejumlah bencana kekeringan yang diprediksi akan terjadi secara global.

Meski Cenderung Naik, Satgas Pangan Temukan Harga Bapokting di Sumsel Stabil

Kemudian tantangan ketiga menurutnya adalah prediksi kemarau yang cukup kering, khususnya yang bakal di Tanah Air.

Dia menjelaskan, data dari BMKG telah memprediksi bahwa terdapat potensi musim kemarau yang lebih kering, dan akan dimulai pada bulan Juni 2020 pada sejumlah daerah sentra produksi pertanian. Hal itu khususnya di sebagian wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Bali.

Namun di sisi lain, Hakim pun berharap bahwa hal itu tidak akan terjadi di Tanah Air. Sehingga berbagai upaya pemerintah khususnya Kementerian Pertanian dalam menyediakan kebutuhan pangan bisa terus berjalan lancar.

"Meskipun hingga saat ini realitasnya kita melihat bahwa tidak terjadi kemarau kering di sebagian besar lahan pertanian sebagaimana prediksi BMKG tersebut," ujar Hakim. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya