Dampak COVID-19, Garuda Pensiunkan Dini 500 Karyawan

Garuda Indonesia
Sumber :
  • ANTARA Foto/Muhammad Iqbal

VIVA – Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengakui terdapat sejumlah efisiensi dari segi ketenagakerjaan yang dilakukan pihaknya, sebagai langkah penyesuaian terhadap kondisi industri penerbangan yang terdampak pandemi COVID-19.

Ratusan Karyawan PT PRLI Demo Lagi, Minta MA Lakukan Penggantian Majelis Hakim

Salah satu yang dilakukan maskapai pelat merah itu adalah menawarkan program pensiun dini kepada para karyawannya.

"Kami menawarkan pensiun dini kepada karyawan karyawati Garuda, dan alhamdulillah sudah ada sekitar 500 orang yang mengambil tawaran pensiun dini itu," kata Irfan dalam telekonferensi, Selasa, 6 Oktober 2020.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Irfan menegaskan, tindakan-tindakan semacam ini dilakukan pihaknya dalam upaya melakukan penghematan dan efisiensi, melalui upaya negosiasi yang dilakukan kepada pihak tenaga kerjanya.

Baca juga: Tolak Omnibus Law, Buruh di Pulogadung Mogok Kerja Tiga Hari

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Ruko, Karyawan: Korban Tinggal Bersama Pacarnya

Sebab, dia mengakui bahwa masa-masa pandemi COVID-19 dan dampaknya bagi sektor penerbangan seperti saat ini, merupakan salah satu masa terberat yang pernah dihadapi oleh Garuda Indonesia. 

"Tapi ini juga masa yang paling baik buat kita melakukan berbagai hal, seperti misalnya restrukturisasi biaya, kemudian apakah akan ada penghematan, apakah akan meningkatkan pendapatan kita, dan sebagainya," ujar Irfan.

Selain masalah penghematan dan peningkatan pendapatan, Irfan menegaskan bahwa manajemen Garuda akan selalu berprinsip, jika tindakan perusahaan sepahit apa pun harus menciptakan 'sense of motivation' sebagai salah satu prinsip bisnis Garuda.

Karena dia memastikan bahwa tindakan apa pun yang dilakukan manajemen Garuda, tidak akan ada gunanya apabila ujungnya hanya akan menciptakan rasa demotivasi bagi para pekerja Garuda itu sendiri.

"Saya tidak ingin mengatakan bahwa semua orang akan termotivasi, tetapi jangan pernah kita mengambil keputusan yang menghilangkan fondasi dari 'good company', yaitu motivasi dari individu-individu yang bekerja di dalam perusahaan," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya