Di Tengah Pandemi, BTN Pastikan Sektor Perumahan Masih Berjalan Baik

Direktur Utama BTN, Pahala Nugraha Mansury.
Sumber :

VIVA – Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk, Pahala N. Mansury, memastikan sektor perumahan adalah salah satu sektor yang masih berjalan karena tidak terlalu terdampak secara signifikan oleh adanya pandemi COVID-19.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Baca Juga: Jurus BTN Permudah Uang Muka KPR bagi Milenial

Apalagi, tingkat permintaan pembiayaan di sektor perumahan, khususnya di segmen perumahan kecil dan menengah, diakui Pahala masih berjalan dengan cukup baik hingga saat ini.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Misalnya sebagai contoh, yakni bulan (September 2020) lalu, itu total penyaluran KPR bersubsidi kita masih bisa mencapai di atas Rp1,3 triliun, alhamdulillah," kata Pahala dalam telekonferensi, Kamis 8 Oktober 2020.

Selain itu, Pahala mengakui bahwa ada sejumlah indikator lain yang membuat pihak BTN beranggapan bahwa bisnis di sektor perumahan ini masih bisa berjalan cukup baik, meskipun berada di tengah pandemi COVID-19.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Salah satunya adalah masih maraknya permintaan yang datang kepada pihak kontraktor maupun subkontraktor, yang berasal dari pihak developer atau pengembang perumahan yang masih harus menjalankan proyek pembangunannya.

Terlebih, angka pertumbuhannya pun diakui Pahala juga masih terbilang baik, karena masih bisa berada di atas angka 4,5 persen.

"Jadi ada beberapa sektor yang menurut saya itu mau enggak mau dia harus tetap jalan (di masa pandemi COVID-19), karena merupakan bagian dari kebutuhan dasar. Salah satunya sektor perumahan ini," ujarnya.

Diketahui, laba bersih BTN di sepanjang semester I-2020 masih bisa mencapai sebesar Rp768 miliar. Capaian laba bersih itu ditopang oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp4,43 triliun.

Capaian pendapatan bunga bersih BTN itu disumbang dari kenaikan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar 0,32 persen secara year-on-year, dari Rp251,04 triliun pada semester I-2019 menjadi Rp251,83 triliun di semester I-2020. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya