Stimulus Ekonomi AS Bikin Rupiah Perkasa, Investor Soroti Demo Buruh

Menghitung uang kertas rupiah pecahan 100 ribu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi 9 Oktober 2020 bergerak menguat seiring pembahasan terkait stimulus fiskal lanjutan oleh pemerintah Amerika Serikat.

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Pada pukul 9.18 WIB, rupiah menguat 35 poin atau 0,24 persen menjadi Rp14.675 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.710 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat, mengatakan, pagi ini sentimen positif dari pembicaraan stimulus fiskal AS masih membayangi pergerakan aset berisiko di pasar keuangan.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Baca juga: Ada UU Cipta Kerja, Kepala BKPM: Pengusaha Tak Boleh Atur Negara

"Dolar AS terlihat melemah dengan sentimen positif ini. Nilai tukar regional juga terlihat menguat terhadap dolar AS," ujar Ariston, Jumat 9 Oktober 2020.

Rupiah Mulai Perkasa Seiring Meredanya Konflik Israel-Iran

Ariston menuturkan, stimulus AS diekspektasikan bisa membantu pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam di tengah pandemi. Rupiah pun berpotensi menguat terhadap dolar AS dengan isu eksternal tersebut.

"Dari dalam negeri, pasar masih mewaspadai demo yang kisruh yang bisa menahan penguatan nilai tukar rupiah," kata Ariston. (Ant)

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.650 per dolar AS hingga Rp14.800 per dolar AS. Pada Kamis, rupiah ditutup stagnan di level Rp14.710 per dolar AS, sama seperti hari sebelumnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya