COVID-19 Gerus Omzet Usaha Mikro, Banpres Produktif Beri Angin Segar
- ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
VIVA – Dampak pandemi COVID-19 membuat para pelaku usaha mikro dan kecil menjerit. Sebab, usaha yang mereka jalankan berkurang omzetnya secara derastis, terlebih pandemi juga ikut menghantam daya beli masyarakat.
Untuk itu, pemerintah langsung menyiapkan sejumlah program agar dampak tersebut tak terlalu dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya adalah Bantuan Presiden (Banpres) Produktif yang bisa dirasakan oleh semua pelaku usaha mikro dan kecil untuk semua bidang usaha.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Tegaskan UMKM Pilar Pertama Ekonomi Kerakyatan
“Bapak/Ibu diberi bantuan modal usaha sebesar Rp2,4 juta diberikan langsung, tetapi ingat ini harus dipakai untuk modal usaha. Karena kondisinya seperti ini saya tahu ada yang omzetnya biasanya omzetnya Rp500 ribu sekarang tinggal Rp300 ribu, tinggal Rp200 ribu,” ujar Presiden Jokowi beberapa waktu lalu dikutip VIVA, Jumat, 9 Oktober 2020.
Jokowi menuturkan, dampak pandemi COVID-19 yang saat ini dirasakan, juga dirasakan oleh sejumlah lapisan pelaku ekonomi. Sehingga, kondisi ini tidak hanya dirasakan di sektor usaha mikro saja tapi juga menengah dan atas.
Untuk itu, Presiden mengingatkan pada semua pelaku usaha mikro dan menengah tetap semangat dan bekerja keras di tengah pandemi COVID-19 ini. Sebab, kondisinya memang tidak mudah dan juga tidak gampang dilalui.
"Oleh sebab itu, pada kondisi yang seperti ini, kita harus tetap semangat dan tetap harus bekerja keras. Kuncinya di situ. Karena memang, kondisinya tidak gampang dan tidak mudah,” ujar Jokowi.
Seperti diketahui, Pemerintah telah memperpanjang program Bantuan Presiden atau Banpres Produktif hingga Desember 2020 mendatang, dari yang sebelumnya ditargetkan selesai pada September 2020 lalu.
Dalam perpanjangan program Banpres Produktif tersebut, pemerintah pun menambah target sebanyak tiga juta pengusaha mikro, dengan nominal bantuan sebesar Rp2,4 juta. Sehingga, target total yang diberikan Banpres Produktif sampai akhir tahun mencapai 12 juta usaha mikro kecil.
