Riset LD FEB UI: Gojek Jadi Andalan Transaksi Konsumen saat Pandemi

Aplikasi Gojek.
Sumber :
  • https://www.pymnts.com/

VIVA – Hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB-UI) menunjukkan, sebanyak 46 persen konsumen mengaku menjadi lebih sering menggunakan aplikasi Gojek selama pandemi.

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Talkshow "Promosi Budaya Indonesia Lewat Konten Digital"

Bahkan, Peneliti LD FEB UI, Alfindra Primaldhi mengatakan, 80 persen konsumen percaya jika Gojek menyediakan layanan yang bersih atau higienis dan aman dari risiko COVID-19. Aspek tersebut dinilai merupakan salah satu poin penting dalam pemilihan layanan oleh konsumen.

"Selama pandemi konsumen semakin bergantung pada layanan digital tradisional, seperti pemesanan makanan, pengiriman barang, dan pembayaran digital," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat 9 Oktober 2020.

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Nobar Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini

Baca juga: Demo Ricuh di Malioboro, Kerugian Ditaksir Capai Ratusan Juta

Dia juga menyebut, sebanyak 93 persen konsumen mengakui jika aplikasi Gojek memiliki standar keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan standar keamanan yang diterapkan di industrinya. Menurutnya, sebagai aplikasi on-demand, Gojek paling banyak digunakan oleh konsumen di Indonesia.

Jokowi Ungkap Skandal Pencucian Uang Lewat Kripto hingga Rp 139T

Selain itu, Alfindra menjelaskan bahwa terjadi peningkatan penggunaan layanan digital yang sebelumnya belum banyak digunakan oleh konsumen, seperti layanan kesehatan melalui GoMed, dan layanan amal melalui GoGive.

"Keberadaan platform digital seperti Gojek membantu konsumen untuk beradaptasi, dan menjaga produktivitas dalam situasi pandemi yang penuh ketidakpastian," kata Alfindra.

Sebanyak 86 persen konsumen yang disurvei juga mengaku sangat terbantu oleh aplikasi Gojek, dalam beradaptasi dengan kebiasaan baru dan tetap produktif selama pandemi COVID-19.

Survei itu juga mencatat adanya peningkatan penggunaan berbagai fitur layanan dalam ekosistem Gojek, dibandingkan jumlah transaksi yang tercatat sebelum pandemi. Sebanyak 65 persen konsumen mengaku lebih sering menggunakan layanan GoFood, diikuti layanan GoPay (68 persen), Paylater (57 persen) dan GoSend (36 persen). 

Kemudian, rata-rata pengeluaran konsumen per bulan untuk layanan belanja kebutuhan sehari-hari juga meningkat, sebagaimana ditunjukkan pada layanan GoMart (44 persen) dan pemesanan makanan lewat GoFood (26 persen). Sehingga, secara keseluruhan jumlah saldo GoPay yang digunakan oleh konsumen per bulan juga meningkat sekitar 8 persen.

"Persepsi konsumen yang positif terhadap aplikasi digital yang membantu mereka selama pandemi akan membuat mereka semakin loyal terhadap platform tersebut," kata Alfindra.

Apalagi, lanjut dia, dengan mayoritas konsumen (90 persen) menganggap kualitas hidupnya lebih baik dengan adanya Gojek. “Maka 94 persen konsumen mengakui akan tetap menggunakan aplikasi Gojek dan tidak beralih ke aplikasi lainnya," tambahnya.

Diketahui, ketertarikan LD FEB-UI untuk melakukan studi kasus pada ekosistem Gojek didasarkan pada pemikiran bahwa pandemi telah mendorong proses digitalisasi di Asia Tenggara menjadi lebih cepat lima tahun.

Penelitian ini melibatkan 4.199 orang responden dengan periode survei selama September 2020, yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui survei mandiri yang disebarkan secara daring.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya