2 Program PKT PUPR Capai Target, Menteri Basuki Optimis Genjot Ekonomi

Program PKT Kementerian PUPR.
Sumber :
  • Dokumentasi Kementerian PUPR.

VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menganggarkan RP12.32 triliun program Padat Karya Tunai (PKT) pada tahun ini, khususnya saat pandemi Corona di Indonesia. Anggaran tersebut ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 638.990 orang. 

Terserap 91 Persen, Realisasi Anggaran PC PEN 2022 Capai Rp 414,5 Triliun

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan Program PKT Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan. Khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi. 

Tujuan utama program ini kata dia, adalah untuk mempertahankan daya beli masyarakat di perdesaan atau mendistribusikan uang pembangunan ke desa-desa. Hal ini menjadi perhatian di tengah pandemi Virus Corona saat ini.

Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional, Bea Cukai Semarang Dorong Ekspor PT Borine Technology Indonesia

Baca juga: Stimulus Bisnis UMKM, Pemimpin BUMN Pangan Ekspansi ke Pasar Ritel

“Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/ pelosok", tegas Basuki dikutip dari keterangannya, Rabu 14 Oktober 2020.

Kemenkeu Satu Berkolaborasi Berdayakan UMKM

Pembangunan infrastruktur kerakyatan dengan skema Padat Karya Tunai salah satunya dilaksanakan melalui Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas). Dengan tersedianya sarana prasarana air bersih dan sanitasi juga turut mendukung upaya pencegahan penyebaran COVID-19 melalui pemahaman tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat. 

Dia menjelaskan, tahun ini Pamsimas dilaksanakan di 4.806 lokasi dengan total anggaran  sebesar Rp1,160 triliun. Tercatat hingga 27 September 2020,  penyerapan tenaga kerja Pamsimas telah memenuhi target 48.060 orang atau tercapai 100 persen. 

Pamsimas dilaksanakan dengan menyediakan akses air minum aman melalui uji kualitas air, dan penyediaan sanitasi untuk stop buang air besar sembarangan (BABS). Kemudian, perubahan perilaku dengan mengadopsi gaya hidup bersih sehat seperti gerakan cuci tangan pakai sabun.

Capaian 100 persen dari target penyerapan tenaga kerja juga direalisasikan melalui program Sanimas. Sebanyak 15.705 tenaga kerja terserap dalam program itu.

Kegiatan PKT ini di antaranya dilaksanakan dengan pembangunan prasarana mandi cuci kakus (MCK), dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal. Selanjutnya, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kombinasi dengan MCK dan Sambungan Rumah (SR).

"Pada TA 2020, Sanimas menjangkau 1.046 lokasi dengan anggaran Rp 395,91 miliar," ungkap Basuki.

Salah satu daerah yang mendapat layanan program Pamsimas dan Sanimas adalah Provinsi Papua. Dengan total tenaga kerja yang telah terserap sebanyak 2.121 orang.

Basuki menegaskan, baik kegiatan Pamsimas maupun Sanimas dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan penanganan COVID-19. Seperti tenaga fasilitator lapangan wajib menggunakan masker dan menjaga jarak minimal 1 meter.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya