- ANTARA
VIVA – Harga emas internasional dibuka tak bergerak atau stagnan pada perdagangan Rabu pagi. Hal itu disebabkan oleh ditolaknya proposal tentang stimulus fiskal dampak COVID-19 Amerika Serikat di parlemen Amerika Serikat, sehingga membuat dolar AS tetap kuat.
Baca Juga: Muncul Massa Susulan, Cuitan Syahganda dan Prabowo Ungkap Dalang
Dilansir dari CNBC, pada Rabu 14 Oktober 2020, harga emas di pasar spot tetap bertahan atau stagnan di level US$1.892,80 per ons. Sementara itu, emas berjangka AS juga tak bergerak di level US$1.896,60 per ons.
Harapan tentang paket bantuan baru virus Corona di negeri Paman Sam terhambat ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi menolak proposal senilai US$1,8 triliun dari gedung putih. Hal itu, dinilai DPR terlalu tinggi saat kondisi pandemi dan resesi saat ini.
Emas Domestik
Di dalam negeri, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pagi ini dibanderol seharga Rp1.007.000 per gram. Harga itu turun Rp8.000 per gram dibanding perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp900 ribu per gram, turun Rp9.000 per gram dari perdagangan kemarin.
Adapun untuk harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,81 juta, 10 gram Rp9,56 juta, 25 gram Rp23,78 juta, dan 50 gram Rp47,49 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp94,91 juta, 250 gram Rp237,01 juta, dan emas 500 gram Rp473,82 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp533,5 ribu dan 1.000 gram sebesar Rp947,6 juta.
Antam juga mencatat emas ukuran 0,5 gram, satu gram, dan dua gram belum tersedia di butik logam mulia. (art)
