Pelatihan Kartu Prakerja Diklaim Sangat Efektif bagi 73 Persen Peserta

Penerima bantuan prakerja mengikuti pelatihan secara online.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

VIVA – Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, mengklaim, program pelatihan Kartu Prakerja sudah berjalan efektif dalam 10 gelombang pelaksanaannya hingga saat ini.

Manajemen Pelaksana: Program Kartu Prakerja Buka di Semester I-2024

Direktur Eksekutif Manajemen Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, mengatakan, berdasarkan data yang ada, dipastikan bahwa program pelatihan secara daring sangat berguna dan efektif bagi 73 persen pesertanya.

Karena, ditemukan fakta bahwa sekitar 73 persen dari 12 juta peserta itu sama sekali belum pernah mengikuti pelatihan jenis apa pun. Baik dalam hal skilling, reskilling, atau bahkan upskilling.

Cak Imin Singgung soal Program Prakerja: Lah Kok Nonton YouTube Dibayar

"Jadi ada sekitar 73 persen peserta Kartu Prakerja yang sama sekali belum pernah mendapatkan pelatihan apa pun," kata Denni dalam telekonferensi, Rabu 14 Oktober 2020.

Baca juga: Tangis Ibu-ibu Jemput Anak Ikut Demo Omnibus Law di Kantor Polisi

Menko Airlangga Sebut Nasib Kartu Prakerja Tunggu Hasil Pemilu 2024

Denni menjelaskan, umumnya ada dua jenis pelatihan yang diambil oleh para peserta Kartu Prakerja tersebut. Namun, ada juga sejumlah peserta yang nyatanya mengambil cukup banyak program pelatihan, bahkan hingga mencapai belasan jenis pelatihan.

Berdasarkan data pihaknya, Denni juga menjelaskan bahwa rata-rata rating pelatihan yang diberikan oleh para peserta Kartu Prakerja adalah 4,8 hingga 5 dengan skala 5.

"Percayalah bahwa ada yang ikut sampai 18 tes pelatihan. Kenapa bisa? Karena mereka ambil yang harganya Rp45 ribuan, jadi mereka bisa ambil banyak pelatihan tersebut," ujar Denni.

Dia menambahkan, para peserta Kartu Prakerja ini nantinya akan bisa memanfaatkan sertifikat yang diperolehnya di program ini, untuk melamar pekerjaan.

Sebab, sebagian besar dari mereka, menurut data yang dihimpun oleh pihak pelaksana program, nyatanya memang belum pernah mendapatkan pelatihan untuk bekerja.

"Teman-teman ini belum pernah mendapatkan pelatihan. Selanjutnya, 92 persen dari mereka akan mengambil sertifikat untuk dipakai saat mereka mendaftar kerja nanti," tuturnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya