IHSG Dibuka Melemah, Tapi Saham Pertambangan Naik Karena Faktor Ini

Pergerakan IHSG (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia memerah di level 5.174 pada pembukaan perdagangan Kamis 15 Oktober 2020. Posisi itu melemah 1 poin atau 0,03 persen, dibanding penutupan perdagangan Rabu 14 Oktober 2020 di level 5.176.

Prudential Indonesia Bayarkan Klaim Asuransi 17 Triliun Selama 2023

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi IHSG akan bergerak menguat terbatas pada perdagangan hari ini.

"Setelah sebelumnya saham-saham sektor pertambangan menguat dengan rencana pembentukan Battery Holding guna memproduksi baterai kendaraan listrik," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Kamis 15 Oktober 2020.

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

Baca juga: Usai Jadi Pusat Penyebaran COVID-19, Wuhan Dibanjiri 18 Juta Turis

Lanjar menjelaskan, faktor utama yang mendorong hal tersebut adalah adanya minat perusahaan China dan Korea Selatan, untuk membentuk perusahaan sektor hilir baterai listrik di Indonesia dengan jumlah investasi yang cukup besar

IHSG Hari Ini Diprediksi Kembali Menguat Ditopang Fundamental Ekonomi RI

Dari dalam negeri, Lanjar mengatakan bahwa investor masih akan menanti data neraca perdagangan dan aktivitas ekspor impor, serta indeks keyakinan bisnis.

"Sehingga kami perkirakan IHSG akan bergerak menguat terbatas, menguji resistance Moving Average 200 hari pada support resistance 5.133-5.198," ujarnya.

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya yakni ADRO, AKRA, MEDC, BRPT, ICBP, LPPF, MYOR.

Sementara secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji, menjelaskan berdasarkan fibonacci retracement, support maupun resistance berada pada level 5.097,14 hingga 5.233,17.

Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic, dan RSI, telah menunjukkan bakal adanya sinyal positif.

"Terlihat beberapa pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance untuk ke depannya," ujar Aji. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya