BI: Utang Luar Negeri RI Capai US$413,4 Miliar hingga Agustus 2020

Tumpukan uang dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu

VIVA – Bank Indonesia mengumumkan, utang luar negeri (ULN) Indonesia meningkat hingga akhir Agustus 2020. Data ULN pada periode itu mencapai US$413,4 miliar.

Rasio Utang Pemerintah 2025 Ditargetkan Naik Jadi 40 Persen, Kemenkeu Buka Suara

Baca Juga: Kabar Baik, Vaksin COVID-19 Sudah Bisa Dipesan Secara Daring

Adapun rincian ULN, terdiri dari sektor publik, pemerintah dan bank sentral sebesar US$203 miliar dan ULN sektor swasta termasuk BUMN sebesar US$210,4 miliar.

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

Pertumbuhan ULN Indonesia pada Agustus 2020 tercatat 5,7 persen secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,2 persen.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko menjelaskan peningkatan ULN disebabkan oleh transaksi penarikan neto ULN, baik ULN pemerintah maupun swasta.

Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Jadi US$407,3 MIliar, Ini Penyebabnya

"Selain itu, penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS juga berkontribusi pada peningkatan nilai ULN berdenominasi Rupiah," kata dia melalui keterangan tertulis, Kamis, 15 Oktober 2020.

Posisi ULN pemerintah tercatat sebesar US$200,1 miliar atau tumbuh 3,4 persen secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan Juli 2020 sebesar 2,3 persen.

Sementara itu, ULN swasta pada Agustus 2020 tercatat tumbuh 7,9 persen secara tahunan, meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Juli 2020 sebesar 6,2 persen.

Meski begitu, BI mencatat Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Agustus 2020 sebesar 38,5 persen, naik tipis dari bulan sebelumnya sebesar 38,2 persen.

"Relatif stabil dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 38,2 persen. Struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa 89 persen dari total ULN," ujar Onny.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya