Bio Farma Dipercaya CEPI Produksi Vaksin COVID-19 di Tanah Air

Petugas melakukan pemeriksaan visual vaksin manual sebelum pengemasan di laboratorium milik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) yang merupakan koalisi pemerintah, swasta, dan para kelompok filantropis yang berpusat di Norwegia, telah mempercayakan Bio Farma sebagai salah satu produsen obat potensial untuk COVID-19.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Baca Juga: Kabar Baik, Vaksin COVID-19 Sudah Bisa Dipesan Secara Daring

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, menjelaskan penunjukan Bio Farma yang juga merupakan induk perusahaan Holding BUMN Farmasi ini, merupakan kelanjutan dari hasil due diligence atau uji kelayakan pada 15 September 2020 lalu.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Yang isinya menyetujui aspek sistem produksi vaksin dan mutunya, sistem analitik laboratorium, serta sistem teknologi informasi yang digunakan Bio Farma dalam memproduksi vaksin," kata Honesti dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 15 Oktober 2020.

Honesti mengatakan, fasilitas Bio Farma yang akan digunakan oleh CEPI itu adalah untuk memproduksi vaksin COVID-19 dengan multi platform sebanyak 100 juta dosis per tahunnya dan akan dimulai pada akhir kuartal IV-2021 atau kuartal I-2022 mendatang. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Dia mengatakan, saat seluruh dunia berusaha menemukan vaksin COVID-19 dengan segala jenis platform, masih ada sejumlah pengembang vaksin yang belum memiliki fasilitas produksi massal mandiri. Maka, CEPI pun mempertemukannya dengan produsen vaksin yang telah memenuhi persyaratan tertentu.

"Dan Bio Farma pun menjadi salah satunya," ujar Honesti.

Dia menambahkan, penggunaan kapasitas produksi untuk CEPI tidak akan memengaruhi kegiatan produksi rutin yang ada di Bio Farma. Karena, aktivitas produksi rutin milik Bio Farma itu sebelumnya juga sudah diperhitungkan, sehingga kedua tugas itu tidak akan saling mengganggu.

Pada masa yang akan datang, lanjut Honesti, kolaborasi dengan CEPI ini tidak sebatas pengembangan vaksin COVID-19 saja, melainkan juga akan berlanjut ke pengembangan vaksin pandemi lainnya melalui berbagai teknologi terkini. 

"Diharapkan Bio Farma bisa mendapatkan akses terhadap berbagai teknologi pembuatan vaksin, sehingga akan memperkuat aspek kemandirian vaksin secara nasional," ujarnya.

Diketahui, Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) ini memiliki tujuan untuk mengatasi epidemi, dengan cara mempercepat pengembangan vaksin. CEPI juga bertujuan untuk mengembangkan fase awal vaksin yang aman, efektif, dan terjangkau, serta dapat membantu menahan wabah sedini mungkin. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya