BPS Kasih Bukti, PSBB Ketat Buat Mobilitas Penduduk Turun

Kereta KRL Commuter Line saat pelaksanaan PSBB di Jabodetabek.
Sumber :
  • VIVA/Willibrodus

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan indeks perubahan mobilitas penduduk bulanan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Google Mobility Index pada September 2020, pergerakan masyarakat kembali turun.

5 Ancaman Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024

Baca Juga: 3 Bulan Demonstrasi Anti-pemerintah, Thailand Tetapkan Keadaan Darurat

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan penurunan pergerakan aktivitas atau mobilitas tersebut terlihat baik di tempat perdagangan ritel dan rekreasi, tempat belanja kebutuhan sehari-hari, taman maupun tempat transit.

Urgensi Sensus Pertanian di Era Kebijakan Berbasis Data

"Pergerakannya, di bulan september sejak ada pengetatan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), mobilitas penduduk di beberapa tempat kembali mengalami penurunan," kata dia, Kamis, 15 Oktober 2020.

Dia menyebutkan, penurunan indeks yang paling tinggi terjadi di tempat transit. Pada September 2020, turunnya mencapai -36 persen. Sedangkan pada Agustus 2020 turunnya hanya mencapai -31,9 persen.

Dukung UMKM Indonesia, BRI Gelar Pesta Rakyat Simpedes

"Dari beberapa tempat, mobilitas yang paling rendah atau jauh di bawah normal adalah mobilitas tempat transit seperti airport, stasiun bus dan lain-lainnya," kata Suhariyanto.

Sementara itu, untuk indeks aktivitas masyarakat di tempat perdagangan ritel dan rekreasi turun hingga -17,3 persen pada September 2020. Jauh lebih rendah dari penurunan pada Agustus 2020 yang hanya -14,6 persen.

Diikuti turunnya aktivitas masyarakat di taman -10,4 persen, lebih rendah dari Agustus 2020 sebesar -5,6 persen. Begitu juga dengan di tempat belanja kebutuhan sehari-hari -2,3 persen dari sebelumnya -0,2 persen.

Sementara itu, indeks mobilitas di tempat kerja cenderung mulai membaik dari sebelumnya pada Agustus 2020 -19,9 persen menjadi hanya -18,9 persen. Menurutnya itu karena masih adanya kebijakan Work From Home.

"Jadi kita lihat, pergerakan mobilitas penduduk ini dan paling penting harus kita lakukan bersama menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan," tegas Suhariyanto.

Meski begitu, PSBB ketat pada September 2020 tidak membuat aktivitas masyarakat di tempat-tempat tersebut turun drastis sebagaimana PSBB pertama kali diterapkan pada April 2020.

Pada periode itu, aktivitas masyarakat di tempat transit misalnya turun hingga -56,8 persen, tempat perdagangan ritel dan rekreasi -38,8 persen, taman -36,8 persen dan tempat belanja kebutuhan sehari-hari -21,1 persen. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya