Survei Perbankan BI: Penyaluran Kredit Mulai Tumbuh pada Kuartal III

Bank Indonesia (BI)
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Survei Perbankan Bank Indonesia menunjukkan, pertumbuhan kredit baru tercatat meningkat pada Kuartal III dibanding kuartal sebelumnya. Sedangkan kuartal IV-2020 diperkirakan masih akan tumbuh tinggi.

Fakta, Produk Tembakau yang Dipanaskan Minim Digunakan Remaja di Negara-Negara Maju

Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko mengatakan, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru sebesar 50,6 persen pada kuartal III, lebih baik dibandingkan -33,9 persen pada kuartal sebelumnya.

"Namun masih lebih rendah dibandingkan 68,3 persen pada kuartal III-2019," kata dia dikutip dari keterangan resmi, Jumat, 16 Oktober 2020.

Tumbuh 11,7 Persen, BCA Bukukan Laba Bersih Rp 12,9 Triliun Kuartal I-2024

Baca juga: Kafe Khusus Aneka Kopi Indonesia Akhirnya Dibuka di Jerman

Peningkatan pertumbuhan kredit baru dikatakannya terjadi pada seluruh jenis kredit, dengan peningkatan terbesar pada jenis kredit modal kerja dengan SBT 68,1 persen. Lebih baik dibandingkan -19,5 persen pada persen kuartal sebelumnya.

Elektabilitas Irjen Ahmad Luthfi Tertinggi di Pilgub Jateng

Pertumbuhan kredit investasi dan kredit konsumsi juga terindikasi mengalami perbaikan, tercermin pada SBT yang membaik masing-masing dari -75,1 persen dan -68,6 persen, menjadi 28,6 persen dan 42,7 persen.

"Membaiknya penyaluran kredit konsumsi terutama terjadi untuk jenis KPR/KPA (Kredit Pemilikan Rumah/Apartemen) dan kredit tanpa agunan," tuturnya.

Secara sektoral, meningkatnya SBT tertinggi pada sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 49,6 persen, sektor Pertanian, Perburuan & Kehutanan 49,5 persen, serta sektor Listrik, Gas dan Air 28 persen.

Adapun untuk kuartal IV, SBT prakiraan permintaan kredit baru sebesar 57,6 persen, lebih tinggi dibandingkan kuartal III, namun lebih rendah dibandingkan 70,6 persen pada kuartal yang sama pada 2019.

Selain itu, standar penyaluran kredit pada periode itu diprakirakan tidak seketat periode sebelumnya. Terindikasi dari Indeks Lending Standard sebesar 8,1 persen, lebih rendah dari 11 persen kuartal sebelumnya.

Rata-rata responden, katanya, juga memperkirakan pertumbuhan kredit secara keseluruhan 2020 sebesar 2,5 persen, lebih rendah dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit 2019 sebesar 6,1 persen.

"Responden menyampaikan bahwa prakiraan perlambatan kinerja penyaluran kredit tahun 2020 tersebut antara lain sebagai dampak dari pandemi COVID-19," ujarnya.

Adapun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) 2020 diprakirakan meningkat lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Tercermin dari SBT 2020 sebesar 88 persen, lebih tinggi dibandingkan 73,3 persen tahun sebelumnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya