Terdampak COVID-19, Investor di Pasar Modal RI Justru Naik 30 Persen

Aktivitas Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan, Hoesen memastikan, meskipun masih mengalami pandemi COVID-19, hingga saat ini tingkat kepercayaan publik terhadap pasar modal Indonesia masih terus meningkat.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Baca Juga: Meski Terdampak COVID-19, OJK: Pasar Modal RI Lebih Kuat dari Thailand

Hoesen menjelaskan, hal itu dapat dilihat dari jumlah investor pasar modal terus meningkat, sebagai salah satu dari indikatornya.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

"Kalau dilihat dari jumlah Single Investor Identification (SID) per 25 September 2020, totalnya mencapai 3,23 juta," kata Hoesen dalam telekonferensi di acara CMSE 2020, Selasa 20 Oktober 2020.

"Posisi itu naik 30 persen jika dibandingkan dengan SID per 31 Desember 2019, yang hanya sebesar 2,48 juta," ujarnya.

Cerita Anne Avantie Bangkrut, Temukan Kebahagiaan di Tempat Tak Terduga

Karenanya, Hoesen meyakini bahwa kepercayaan publik terhadap pasar modal Indonesia masih akan terus meningkat ke depannya.

Sebab, Hoesen menjelaskan bahwa berdasarkan data dari pihak Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah SID investor mencapai 3,28 juta pada akhir September 2020.

Kenaikan jumlah investor tersebut terjadi di tengah pandemi COVID-19, yang telah berdampak pada hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat.

Selain itu, jumlah perusahaan yang telah mendapatkan pernyataan efektif untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada 2020, saat ini telah mencapai 45 emiten.

Jumlah itu baik saham maupun efek bersifat utang dan sukuk, dengan total nilai emisi yang mencapai Rp7,1 triliun. 

"Penambahan jumlah emiten tersebut juga merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan seluruh negara di kawasan ASEAN," tuturnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya