IHSG Dibuka Menguat, Namun Dibayangi Brexit dan Kebijakan Fiskal AS

Karyawan mengambil gambar layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia menghijau di level 5.126 pada pembukaan perdagangan Rabu 21 Oktober 2020. Posisi itu menguat 26 poin atau 0,52 persen, dibanding penutupan perdagangan Selasa 20 Oktober 2020 di level 5.099

IHSG Hari Ini Diprediksi Kembali Menguat Ditopang Fundamental Ekonomi RI

Meski demikian, analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi IHSG diperkirakan masih akan berpotensi mengalami tekanan pada perdagangan hari ini.

"Setelah sebelumnya sektor properti dan konsumsi memimpin pelemahan indeks," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Rabu 21 Oktober 2020.

IHSG Dibuka Menguat tapi Minim Sentimen, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini

Dari sisi global, fokus investor masih pada prospek kebijakan fiskal di Amerika Serikat dan pembicaraan perdagangan Brexit yang berkemungkinan masih akan berlanjut.

Baca juga: Fadli Zon Sebut 4 Beban Berat Selama Jokowi Menjabat, Apa Saja?

IHSG Dibayangi Tekanan Jelang Rilis Neraca Dagang, Cek Saham-saham Pilihan

Setidaknya, pembicaraan perdagangan Brexit itu akan berjalan hingga minggu depan, jika Inggris dan UE gagal mencapai kesepakatan.

"Diperkirakan IHSG masih berpotensi mengalami tekanan dengan bergerak mendekati pengujian support fractal, pada support resistance 5.067-5.117," ujarnya.

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya yakni INKP, JSMR, SMGR, TOWR, UNTR, HMSP, GGRM, ERAA.

Sementara secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji, menjelaskan adapun support maupun resistance berada pada level 5.023,89 hingga 5.187,28.

Berdasarkan indikator, MACD dan RSI telah menunjukkan sinyal positif. Namun, Stochastic masih membentuk pola dead cross di area overbought.

"Meskipun demikian, pergerakan IHSG telah menguji garis MA 10, sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance terdekat masih terbuka lebar," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya