Dibuka Memerah, IHSG Diprediksi Masih Tertekan Hari Ini

Ilustrasi IHSG
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG memerah di level 5.082 pada pembukaan perdagangan Kamis 22 Oktober 2020. Posisi itu melemah 14 poin atau 0,28 persen, dibanding penutupan perdagangan Rabu 21 Oktober 2020 di level 5.096.

Prudential Indonesia Bayarkan Klaim Asuransi 17 Triliun Selama 2023

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi, IHSG masih akan berpotensi mengalami tekanan pada perdagangan hari ini.

"Setelah sebelumnya sektor keuangan dan properti mengalami penurunan dan menjadi penekan bagi IHSG," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Kamis 22 Oktober 2020.

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

Baca juga: Kementerian Keuangan Akan Rombak Sistem Pengelolaan Pensiun

Lanjar menjelaskan, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan telah menyepakati aturan terkait pinjaman likuiditas untuk perbankan, yang juga penyesuaian suku bunga pinjaman di bank konvensional dan nisbah bagi hasil di bank syariah.

IHSG Hari Ini Diprediksi Kembali Menguat Ditopang Fundamental Ekonomi RI

Secara global, investor masih akan menanti hasil dari debat presiden terakhir sebelum pemilihan umum di Amerika Serikat, antara Presiden Donald Trump dan mantan wakil presiden Joe Biden.

"Sehingga IHSG masih berpotensi tertekan dengan support-resistance 5.067-5.116," kata dia.

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni GGRM, HMSP, ICBP, JSMR, LSIP, MYOR, SMGR, TKIM, dan INKP.

Sementara itu, secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, adapun support maupun resistance berada pada level 5.023,89 hingga 5.187,28.

Berdasarkan indikator, MACD dan RSI telah menunjukkan sinyal positif. Sementara itu, Stochastic sudah berada di area netral.

"Pergerakan IHSG telah menguji garis MA 10, sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance terdekat masih terbuka lebar," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya