BTN Raup Laba Bersih Rp1,12 Triliun di Kuartal III 2020

Direktur Utama BTN Pahala N Mansury.
Sumber :
  • Dokumentasi BTN.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara Tbk atau (BBTN), menyampaikan kinerja perusahaan sepanjang Kuartal III 1919. Total penyaluran kredit dan pembiayaan perseroan mencapai Rp254,91 triliun.

PT SMF Cetak Laba Bersih Rp 466 Miliar Sepanjang 2023

"Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi terpantau menjadi penopang utama penyaluran kredit BTN di Kuartal III 2020," kata Direktur Utama BTN, Pahala N Mansury, dalam telekonferensi, Kamis 22 Oktober 2020.

Pahala pun merinci, pada periode tersebut BTN telah menyalurkan KPR Subsidi dengan total mencapai Rp116,32 triliun. Capaian itu terpantau naik 4,19 persen secara year on year, dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp111,64 triliun.

Pelindo Raup Laba Bersih Rp 4,01 Triliun di 2023

Baca juga: Ekonomi RI Pulih 2021, BI Waspadai Meroketnya Permintaan Domestik

Selain itu, BTN juga telah menyalurkan KPR non-subsidi, dengan total penyaluran yang mencapai Rp80,18 triliun.

Cinema XXI Tebar Dividen 2023 Rp 666 Miliar

"Jadi di Kuartal III 2020, kami telah menyalurkan KPR dengan total mencapai Rp196,51 triliun, atau naik sekitar 1,39 persen secara yoy dari Kuartal III 2019 yang hanya mencapai Rp193,8 triliun," ujar Pahala.

Sehingga dengan demikian, lanjut Pahala, BTN di periode tersebut tercatat telah menyalurkan kredit dan pembiayaan di segmen perumahan hingga mencapai sebesar Rp231,34 triliun.

"Sementara di segmen kredit non-perumahan, pada Kuartal III 2020 lalu BTN mencatatkan penyaluran kredit yang mencapai senilai Rp23,57 triliun," ujarnya.

Diketahui, capaian kinerja tersebut telah membuat BTN mencatatkan posisi aset sebesar Rp356,97 triliun, atau naik 12,89 persen secara yoy dari Kuartal III 2019 yang sebesar Rp316,21 triliun. Sehingga, kualitas aset BTN di Kuartal III 2020 itu dipastikan juga tetap terjaga.

Selain itu, di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang masih melanda Tanah Air, BTN juga berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) net di level 2,26 persen. dari posisi pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang berada di level 2,33 persen.

Kemudian, per September 2020, BTN juga mencatatkan coverage ratio di level 111,36 persen, atau melesat dari 52,67 persen di bulan yang sama pada 2019 lalu.

Dengan kinerja tersebut, laba bersih yang mencapai Rp1,12 triliun di sepanjang Kuartal III 2020. Laba bersih itu tumbuh mencapai 39,7 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp801 miliar.

"Laba bersih perseroan tersebut ditopang oleh penurunan beban bunga dan efisiensi yang berhasil dilakukan perseroan," kata Pahala.

Pahala pun menjelaskan, beban bunga BTN di Kuartal III-2020 tercatat mengalami penurunan sekitar 3,49 persen secara yoy, menjadi Rp11,95 triliun. Hal itu ditopang oleh aksi korporasi dalam pemangkasan dana mahal, yang ternyata berhasil menekan Cost of Fund (CoF) hingga 70 basis poin (bps) sejak akhir 2019.

Sentara dari sisi strategi efisiensi yang dilakukan perseroan, hal itu ternyata berhasil membuat BTN menekan angka Cost to Income Ratio (CIR). Sehingga, CIR BTN terpantau turun sebesar 141 bps, dari sebelumnya 57,13 persen di September 2019 menjadi 55,72 persen di September 2020.

"Hal itu membuktikan bahwa meskipun berbagai tekanan datang akibat pandemi COVID-19, strategi BTN sudah on the track jika dilihat dari kenaikan laba bersih tersebut. Sehingga kami pun optimistis bahwa target laba bersih di akhir tahun nanti akan tercapai," ujarnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya