- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Harga emas internasional kembali dibuka turun pada perdagangan Jumat pagi usai dolar yang semakin kuat. Hal itu disebabkan oleh fokus investor yang masih mencermati hasil debat terakhir pemilihan presiden Amerika Serikat dan mencari kejelasan terkait paket stimulus COVID-19.
Baca Juga: Hingga 23 Oktober 2020, Penerimaan Pajak RI Anjlok 17 Persen
Dilansir dari CNBC pada Jumat, 23 Oktober 2020, harga emas di pasar spot tercatat turun sebesar 0,1 persen ke level US$1.902,57 per ons. Sementara itu, emas berjangka AS turun tipis ke level US$1.904,80 per ons.
Sebelumnya, Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan, negosiator sedang berunding dengan Gedung Putih mengenai paket baru bantuan fiskal virus Corona. Namun, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow memperingatkan bahwa masih ada perbedaan kebijakan yang signifikan yang tidak mungkin diselesaikan sebelum pemilihan.
Emas Antam
Di dalam negeri, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pagi ini dibanderol seharga Rp1.007.000 per gram. Harga itu turun Rp4.000 per gram dibandingkan dengan perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp899 ribu per gram, atau turun Rp6.000 per gram dari perdagangan kemarin.
Adapun untuk harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,81 juta, 10 gram Rp9,56 juta, 25 gram Rp23,78 juta, dan 50 gram Rp47,49 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp94,91 juta, 250 gram Rp237,01 juta, dan emas 500 gram Rp473,82 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp533,5 ribu dan 1.000 gram sebesar Rp947,6 juta.
Antam juga mencatat emas ukuran 0,5 gram, satu gram, dan 1.000 gram belum tersedia di butik logam mulia. (art)
