Investasi Rp611,6 Triliun Januari-September Serap 861.581 Tenaga Kerja

Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada periode Januari-September 2020 mencapai Rp611,6 triliun atau tumbuh 1,7 persen dari tahun lalu. Besaran itu 74,8 persen dari target tahun ini Rp817,2 triliun.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, dari realisasi hingga akhir kuartal III-2020 tersebut, jumlah tenaga kerja yang telah terserap sebanyak 861.581 orang. Adapun jumlah proyek investasi yang bergerak mencapai 102.276.

"Tenaga kerja sudah 861 ribu orang dari total ini. Jadi ini bukan data sulap bim salabim dari total proyek 102.276. Jadi jelas ini proyeknya," kata dia saat konferensi pers, Jumat, 23 Oktober 2020.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

Baca juga: Airport Tax Dihapus juga Untungkan Maskapai, Begini Logikanya

Jika dirincikan lebih jauh, investasi yang masuk dari Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp301,7 triliun pada periode itu. Artinya, turun 5,1 persen dari periode Januari-September 2019 lalu, sebelum adanya pandemi COVID-19.

Siapkan Tenaga Kerja yang Kompeten, Kemnaker Ajak Jepang Investasi Pelatihan Bahasa

"Kita tahu ini turun, kan di awal saya katakan di era pandemi beberapa lembaga dunia merilis survei foreign direct investment mereka turun antar 30-40 persen tapi Indonesia alhamdulillah cuma 5,1 persen," tuturnya.

Sementara itu, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) justru tumbuh hingga 9,3 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Realisasinya mencapai Rp309,9 triliun.

Dengan capaian tersebut, Bahlil optimisitis bahwa target investasi pada 2020 akan tercapai hingga akhir tahun, meskipun pandemi COVID-19 masih ada di berbagai dunia, termasuk Indonesia.

"Beberapa asosiasi mengatakan, BKPM terlalu optimistis. Tapi saya ingin mengatakan BKPM membuat target optimis itu bukan bim salabim, tapi selalu dicapai dengan analisa kajian data dan melihat peta kondisi yang ada," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya