Jokowi Yakin Ekonomi RI Segera Pulih, Indikatornya Dibeberkan

Presiden Jokowi
Sumber :
  • Youtube Sekretariat Presiden

VIVA – Pandemi COVID-19 membawa dampak buruk yang luar biasa. Wabah global ini juga telah menciptakan efek domino mulai dari masalah kesehatan hingga masalah sosial dan ekonomi. Seluruh lapisan masyarakat terkena dampaknya, mulai tingkatan rumah tangga, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pula korporasi. 

Terima Menlu China di Istana, Jokowi Bahas IKN hingga Kereta Cepat Sambung Surabaya

Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan secara virtual pada peringatan hari ulang tahun ke-56 Partai Golkar menyebutkan bahwa pandemi COVID-19 telah membuat terjadinya kontraksi ekonomi di berbagai negara. Tak terkecuali Indonesia.

"Perekonomian di berbagai negara mengalami kontraksi, bahkan resesi. Tak ada yang kebal dari pandemi, termasuk negara kita Indonesia" kata Jokowi dari akun YouTube Sekretariat Presiden dikutip pada 25 Oktober 2020.

Usai Menlu Cina, Eks PM Inggris Tony Blair Datangi Istana Temui Jokowi

Baca juga: BMW Tabrak 9 Sepeda Motor dan Orang di Setiabudi, Kendaraan Hancur

Dalam keterangannya, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa sebelum pandemi, ekonomi Indonesia selalu tumbuh sekitar 5 persen. Pada tahun 2019 misalnya pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02 persen. 

Menteri PAN-RB Siapkan Formasi ASN di IKN Bagi Putra-Putri Asli Kaltim

Namun akibat pandemi, pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat menjadi 2,97 persen di triwulan pertama, dan minus 5,32 persen di triwulan kedua tahun 2020.

"Tetapi dibandingkan dengan negara-negara lain, kontraksi ekonomi Indonesia relatif lebih landai dan saya meyakini insya Allah mampu untuk segera recovery, mampu melakukan pemulihan," imbuhnya.

Hal tersebut dia katakan bisa terlihat dari pergerakan berbagai indikator strategis selama triwulan ketiga tahun 2020 yang telah menunjukkan perbaikan. Harga-harga pangan seperti beras tetap terjaga. 

Selain itu, jumlah penumpang angkutan udara di bulan Agustus 2020 naik 36 persen dari bulan sebelumnya. Neraca perdagangan September 2020 juga surplus US$2,44 miliar. Sementara purchasing Managers Index (PMI) mulai memasuki tahap ekspansi kembali, dan telah terjadi peningkatan konsumsi.

"Ini artinya, peluang untuk mengembangkan usaha akan semakin terbuka, pertumbuhan ekonomi akan terus membaik dan penciptaan lapangan kerja bisa semakin terbuka luas," katanya. 

Presiden dalam kesempatan itu juga menyampaikan ucapan selamat ulang tahun yang ke-56 Partai Golkar.

"Semoga Partai Golkar yang sudah besar sekarang ini terus besar dan berkontribusi untuk Indonesia maju," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya