Viral Komodo Adang Truk, Badan Otorita Labuan Bajo: Jangan Berasumsi

Desain dermaga baru di Jurassic Park, Pulau Rinca, Labuan Bajo.
Sumber :
  • Dok. Kementerian PUPR

VIVA – Viral foto sebuah truk yang diadang oleh seekor komodo beberapa hari lalu sebaiknya tidak ditafsirkan berlebihan. Sebab, penggunaan truk di lokasi guna membawa tiang pancang yang berat, dan membutuhkan alat berat di lokasi itu untuk mengangkutnya.

Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan! Temukan Peluang Baru di Webinar Outlook Kepariwisataan NTT

Baca Juga: Ramai Save Komodo, PUPR: Proyek Jurassic Park Tetap Lindungi Komodo

Kepala Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), Shana Fatina, mengatakan pembangunan di Loh Buaya, Pulau Rinca yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo, dilakukan dengan sangat hati-hati dengan mempertimbangkan keamanan dari satwa komodo.

PPP Ajukan Gugatan Pada 18 Provinsi ke MK Karena Merasa Suara Hilang di Pemilu 2024

Menurut dia, pemerintah sangat peduli terkait pelaksanaan pembangunan di zona pemanfaatan Loh Buaya, Pulau Rinca. Sehingga, keamanan satwa menjadi hal yang paling penting dalam pekerjaannya.

"Sebaiknya kita tidak mengambil asumsi dari foto yang ada, karena persepsi bisa dibangun menjadi opini, bukan fakta," tegas Shana, dikutip dari Antara, Senin, 26 Oktober 2020.

Tidak Batasi Siapa yang Ingin Bertemu, PPP: Apalagi Prabowo dan Partai Gerindra

Ia menjelaskan, pembangunan di Loh Buaya dilakukan dengan sangat hati-hati. Setiap pagi dilakukan briefing terkait keamanan dan keselamatan baik untuk para pekerja, dan juga yang paling penting adalah keamanan satwa yang ada di Loh buaya, agar jangan sampai ada satwa terganggu, sangat hati-hati dengan api.

Selain itu, kata dia, seluruh pembangunan di Loh Buaya hanya boleh dilakukan di zona pemanfaatan. Jadi pembangunan fasilitas di loh buaya betul-betul dilakukan dengan memperhatikan semua aspek ekologi, sebagaimana sudah direncanakan dalam kajian dampak lingkungan.

Saat komodo berhadapan dengan truk

Shana menambahkan bahwa pemerintah sudah pasti mengutamakan kelestarian dan keseimbangan ekosistem dalam melaksanakan pembangunan yang ada, dan semuanya sudah melalui prosedur dan kajian yang mendalam.

"Pengelolaan TN Komodo merupakan wewenang KLHK, pembangunan dilakukan oleh Kementerian PUPR dan untuk mendukung pariwisata premium berkelanjutan yang didorong Kemenparekraf. Ini merupakan sinergi lintas kementerian dan lembaga. Kita pun terlibat dalam setiap prosesnya, dan memastikan bahwa semua menjaga prinsip pariwisata berkelanjutan dengan komitmen sesuai peran dan fungsi masing-masing," jelas dia.

Lebih lanjut, pihaknya juga selalu terbuka untuk berkomunikasi dengan semua stakeholder baik lokal, nasional, maupun internasional khususnya untuk menjelaskan rencana pengembangan pariwisata berkelanjutan di Taman Nasional Komodo.

"Dan peningkatan pariwisata di sana menjadi quality tourism dan minat khusus. Justru sekarang memungkinkan untuk pelibatan masyarakat dalam kawasan lebih aktif sebagai subyek dari konservasi dan pariwisata," tambah dia. (ant/ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya