-
VIVA – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memperkirakan perekonomian Indonesia pada kuartal IV-2020 masih akan terkontraksi sebesar minus 2 persen. Kondisi itu tidak terlepas dari masih tingginya penyebaran virus COVID-19 hingga kebijakan pemerintah yang dianggap tidak optimal.
Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad mengungkapkan, selain faktor-faktor tersebut Indonesia juga dihadapi dengan lonjakan pengangguran yang sangat tinggi. Pada Agustus 2020 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengangguran 9,77 orang naik 2,67 juta orang dari catatan Agustus 2019.
"Dengan kondisi itu kami melihat kuartal IV, dengan situasi masih tinggi kasus COVID, penyerapan anggaran pemulihan ekonomi nasional tidak optimal dan situasi terakhir kami perkirakan kuartal IV minus 2 persen," tuturnya Minggu, 8 November 2020.