Transaksi Mobile Banking Naik 36 Persen, BTN Perbanyak Layanan

Ilustrasi mobile banking.
Sumber :
  • www.pixabay.com/rawpixel

VIVA – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatat, terjadi peningkatan jumlah nasabah yang bertransaksi via mobile banking, yakni sebanyak 60.912.342 transaksi hingga Oktober 2020. Angka ini meningkat 36 persen dari periode sama 2019 yang tercatat 44.872.107 transaksi. 

Mobile Banking Sempat Eror, BCA: Saat Ini Sudah Kembali Normal

Sementara itu, internet banking BTN pun mengalami peningkatan jumlah pengguna yaitu, sebanyak 127 persen menjadi 587.470 pengguna, naik dari posisi  2019 dengan jumlah pengguna tercatat 258.521 nasabah. 

Baca juga: Chatib Basri Tegaskan yang Penting saat Ini Selamatkan Ekonomi

Melesat, Volume Transaksi Cash Management di QLola by BRI Tumbuh 33,9 Persen Capai Rp6.788 Triliun

Direktur Operation, IT and Digital Banking, Andi Nirwoto mengungkapkan, fitur transaksi menjadi salah satu kunci utama BTN menarik masyarakat menggunakan mobile banking. Pada akhir 2019, hanya ada 62 fitur di mobile Banking BTN, kini mencapai 297 fitur.  

Di antaranya pembayaran SPP ke kurang lebih 9 universitas, pembayaran PDAM, pembelian voucher streaming, hingga pembayaran BPJS.

Manjakan Nasabah, Bank Mandiri Tawarkan Benefit Eksklusif di Erajaya Digital Complex PIK

“Akhir tahun ini kami terus menambah dan melengkapi fitur pembayaran institusi misalnya pembayaran tiket perjalanan moda transportasi, zakat, voucher games dan lain sebagainya. Sehingga ada kurang lebih 489 fitur baru di mobile Banking BTN,” kata Andi dikutip dari keterangannya, Senin, 9 November 2020.

Selain fitur, BTN juga memperbaiki user interface yang layanan digital yang dimiliki sehingga menjadi lebih menarik, modern, dan user friendly. Dengan penambahan fitur, pengguna mobile banking pun naik sebesar 24 persen year on year (yoy) pada Oktober 2020. 

Andi menambahkan, pengembangan mobile banking juga diimbangi dengan penguatan sistem keamanan data nasabah agar bertransaksi dengan aman di mobile banking BTN.

Secara teknologi BTN terus memperbarui penerapan model best practices, misalkan adanya firewall (mencegah akses tidak sah), kemudian adanya metode two factor authentification (fitur keamanan akun online dengan cara verifikasi identitas lebih dari satu kali).

Tahun depan, Andi menjelaskan, Bank BTN juga telah menyiapkan berbagai strategi untuk terus mengembangkan digitalisasi perbankan. Di antaranya dengan layanan open banking yang merupakan layanan perbankan dengan Application Programming Interface (API) terbuka. 

Diharapkan, hal ini akan mempermudah pengembang pihak ketiga sehingga terhubung langsung dengan bank untuk proses transaksi, baik finansial maupun non-finansial. Dengan mengembangkan digitalisasi, menjadi upaya Bank BTN menuju top 5 di Asia Tenggara di tahun 2025. 

“Melalui layanan open banking ini, diharapkan dapat meningkatkan layanan kerja sama business to business atau business to customer bagi fintech, merchant/commerce, lembaga dan institusi lainnya,” ujar Andi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya