Menko Airlangga Ramal Ekosistem Fintech RI Capai Rp1.421 T Pada 2021

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, perkembangan ekosistem financial technology (fintech) di Tanah Air saat ini semakin pesat.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,11 Persen, Airlangga: Tertinggi Sejak 2015

Bahkan, laporan Google dan Temasek pada tahun 2019 lalu menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia adalah ekonomi digital yang terbesar. Dengan data pertumbuhan yang tercepat di ASEAN.

Baca juga: Tower 3 Transpark Cibubur Serah Terima Kunci Unit Desember 2020

Minister Brings Significant Issue as Indonesian Representative in OECD

Karenanya, Airlangga memastikan bahwa fintech memiliki peran besar di dalam ekosistem perekonomian digital nasional. Dengan estimasi nilai mencapai US$40 miliar atau Rp568,4 triliun (kurs Rp14.210.76 per dolar AS) dan pertumbuhan tahunan yang hampir mencapai 50 persen.

"Di tahun 2025, fintech (Indonesia) diperkirakan akan meningkat lebih dari US$100 miliar (Rp1.421 triliun)," kata Airlangga dalam telekonferensi, Senin 9 November 2020.

Wakili Indonesia di OECD, Menko Airlangga Bahas Tiga Isu Penting Ini

Airlangga menambahkan, perkiraan peningkatan lebih dari US$100 miliar di sektor fintech itu, umumnya akan terjadi melalui sistem pembayaran digital, e-Commerce, transportasi online, dan distribusi barang.

Karenanya, mantan Menteri Perindustrian itu berharap bahwa ekosistem ini akan terus tumbuh ke depannya, guna membantu inklusi keuangan pada segmen yang selama ini belum mendapatkan akses keuangan di Indonesia.

Ke depannya, lanjut Airlangga, fintech dipastikan juga akan semakin berperan dalam proses digitalisasi. Kemudian, sistem layanan keuangan modern yang marak digunakan di era digital saat ini.

Sebab, hal ini nantinya juga akan terus didorong oleh berbagai aspek sosial kemasyarakatan, yang diwujudkan melalui sejumlah program Pemerintah. Seperti program pemerintah di sektor kesehatan, perlindungan sosial, insentif usaha, pembiayaan korporasi, dan program lain yang juga akan terus dilaksanakan.

"Fintech juga memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan inklusi keuangan. Diperkirakan, lima juta agen fintech telah melayani layanan keuangan digital, dengan potensi untuk melayani kelompok pedesaan," lanjut Menko Airlangga. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya