Pengrajin Didorong Inovasi Produk, Ciri Khas Lokal Jangan Dihilangkan

Kemenhub dan Dekarnas gelar pelatihan untuk pengrajin.
Sumber :
  • Dokumentasi kemenhub.

VIVA – Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menegaskan, pelaku Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) harus tetap mempertahankan identitas daerah setempat dalam produk kerajinan yang diproduksinya. Khususnya di daerah-daerah yang menjadi destinasi wisata di Indonesia.

Jepara Lahirkan Para Pengrajin Ukiran Kayu yang Diminati ke Mancanegara

Meski demikian, Ketua Bidang Wirausaha Baru Dewan Kerajinan Nasional, Endang Budi Karya menegaskan, kreativitas dan inovasi tetap harus dikembangkan para UMKM. Sehingga produk yang dihasilkan bernilai tambah tinggi dan mampu bersaing di pasar.

Baca jugaKinerja Pengembang Ini Moncer, Riset: Sektor Properti Membaik

OIKN Hadirkan Sekolah Bertaraf Internasional di IKN

"Karena tren desain produk kerajinan sangat cepat berubah. Peningkatan kreativitas dan inovasi desain perlu dilakukan, namun tetap mempertahankan identitas tradisional agar tetap harmoni dengan kekinian," katanya Endang dikutip dari keterangannya. 

Guna mendorong inovasi dan kreativitas, Dekranas, lanjutnya, bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan memberikan pelatihan bagi pengrajin UMKM di sejumlah destinasi wisata. Salah satunya di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kualitas Udara di Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat pada Jumat Pagi, Ini Wilayahnya

Kegiatan serupa sebelumnya telah dilakukan di Likupang (Sulawesi Utara), Danau Toba (Sumatera Utara), dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).

"Dekranas memandang sangat penting melakukan pembinaan dan pengembangan UKM perajin di Mandalika. Dekranas sangat mengharapkan peran Dekranasda provinsi, kabupaten dan kota di NTB untuk terus menggali potensi produk kerajinan yang dapat dikembangkan," kata Endang yang juga Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenhub itu.

Dalam acara penutupan pelatihan, Rabu kemarin, dia mengatakan, Mandalika terus didorong pengembangan infrastrukturnya serta dipromosikan secara masif, termasuk di antaranya adalah Pengembangan Bandara Internasional Lombok, pengembangan Pelabuhan Gilimas, dan layanan transportasi bandara hingga kawasan Mandalika.

Untuk itu, sumber daya manusia di wilayah wisata, Mandalika khususnya, juga harus dipersiapkan agar tidak tertinggal dan dapat merasakan hasil pembangunan ini dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Sinergi antarpemangku kepentingan pun penting dilakukan.

"Berbagai kriya cenderamata khas destinasi dengan identitas tradisional telah dibuat, dengan asuhan para mentor dan pelatih-pelatih pakar di bidangnya, para perajin peserta pelatihan telah mampu menghasilkan kriya cenderamata dengan desain yang kreatif, inovatif, dan kekinian, sehingga sangat diminati pasar," katanya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya