Khofifah Girang Batik Gringsing Bangkit meski Diterpa Pandemi COVID-19

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan suasana East Java Fashion Harmony 2020 di Kabupaten Banyuwangi pada Minggu, 15 November 2020.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Pariwisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, perlahan bangkit setelah berbulan-bulan didera pandemi Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19. Sektor yang mengikuti, seperti UMKM dan kerajinan, juga mulai bergeliat. Di antaranya kerajinan Batik Gringsing khas yang jejaknya ditemukan di sejumlah daerah di Jatim.

Bangga Promosikan Batik, Desainer Barbie Awliya Berjuang Keras di Paris

Batik Gringsing diangkat sebagai tema dalam East Java Fashion Harmony 2020 yang berlangsung di ruang terbuka dengan berlatar belakang Pantai So Long Banyuwangi, Sabtu kemarin, dikutip VIVA dari keterangan tertulis Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada Minggu, 15 November 2020. Fashion show dihelat dengan menyulap kawasan Villa So Long menjadi karpet catwalk para model.

Tema Batik Gringsing yang diangkat dalam East Java Fashion Harmony bukan tanpa alasan. Tema ini sengaja diangkat guna mengangkat filosofi Batik Gringsing sebagai wujud doa kemanusiaan untuk dunia dari Jawa Timur. Filosofi ini diambil dari kebiasaan pembatik gringsing yang kerap membatik dengan membacakan kalimat doa.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Kekuatan sebuah doa yang disematkan dalam sebuah karya seni berupa batik menjadi wujud ikatan kuat perajin pada pemiliknya, bahkan pada orang lain yang menggunakannya nanti. Batik Gringsing bermakna ‘gring’ yang berarti sakit dan ‘sing’ yang berarti jangan. Maka ‘gringsing’ memiliki makna jangan sakit.

Photo :
  • VIVA/Nur Faishal
PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat hadir dalam East Java Fashion Harmony 2020 tersebut. Ia mengatakan bahwa gelaran ini sengaja dilakukan tidak di dalam gedung melainkan di ruang terbuka. Hal ini dilakukan karena saat ini masih suasana adaptasi baru   pandemi COVID-19, dan dibutuhkan untuk diselenggarakan di tempat yang aman dari penyebaran COVID-19.

East Java Fashion Harmony 2020 menelusuri jejak Batik Gringsing Jawa Timur di sembilan daerah, yaitu Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, Tuban, Tulungagung, Trengalek, Pamekasan, Bangkalan, dan Banyuwangi. Total ada 12 desainer dari Jawa Timur yang berpartisipasi dalam dalam gelaran tersebut, membawakan rancangan desain dengan tema yang berbeda-beda dan filosofi masing-masing.

Khofifah mengatakan, batik Jawa Timur bukan hanya menampilkan keunggulan dan keelokan motif yang beraneka ragam. Namun juga menceritakan dan melestarikan nilai-nilai leluhur. "Banyak di antara kita yang harus kembali memanggil memori bahwa berbagai seni, kearifan lokal banyak dituliskan di atas canting  oleh para pembatik," ujar Khofifah.

Di Banyuwangi, Khofifah juga melihat-lihat tempat wisata lain guna memastikan kesiapan penerapan protokol kesehatan. Ia juga mengkampanyekan penggunaan masker kepada masyarakat sambil gowes pagi. Hal sama ia lakukan dalam lanjutan kunjungannya di Kabupaten Jember pada Minggu ini.

Baca: Omzet Sempat Menurun, Pengrajin Batik Lebak Kembali Bangkit

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya