Produksi Emas Naik, Kinerja Bumi Resources Minerals Semakin Membaik

Dore bullion BRMS sebelum diproses menjadi emas murni.
Sumber :
  • Bumi Resources Minerals

VIVA – PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) melaporkan kinerja keuangan dan operasinya pada kuartal III-2020. Tercatat, pendapatan (audited) Bumi Resources Minerals pada Januari-Agustus 2020 mencapai US$3.191.163 dengan laba bersih US$2.112.688, dan produksi emas 17,76 kilogram.

Harga Emas Global dan Antam Terus Tembus Rekor Tertinggi saat Konflik di Timur Tengah Memanas

Direktur Utama Bumi Resources Minerals, Suseno Kramadibrata, menjelaskan, terdapat peningkatan pendapatan, laba bersih, dan produksi emasnya dari kuartal dan tahun sebelumnya.

Baca jugaBertemu Bos Bank Dunia hingga IMF, Luhut Terkejut dengan Kondisi AS

Warga Brebes Ramai-ramai Gadai Emas Usai Dipakai Lebaran

"Produksi emas dari lokasi tambang kami di Poboya, Palu (Sulawesi) terus meningkat. Harga jual emas yang masih cukup tinggi juga mendukung bisnis kami. Karenanya, kinerja keuangan semakin membaik," kata Suseno dalam keterangan tertulisnya, Rabu 18 November 2020.

Suseno menambahkan, anak usaha Bumi Resources Minerals, yakni PT Citra Palu Minerals (CPM), saat ini tengah mengoperasikan pabrik pengolahan yang pertamanya. Pabrik itu memiliki kapasitas penuh 500 ton bijih per hari.

Harga Emas Hari Ini 18 April 2024: Antam Tembus Rekor Termahal, Global Naik

Sementara itu, Direktur dan Chief Financial Officer (CFO) Bumi Resources Minerals, Fuad Helmy, menjelaskan, perseroan juga telah menerima fasilitas kredit investasi dalam bentuk Standby Letter of Credit (SBLC) sejumlah US$70 juta dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pada April 2020. Fasilitas kredit investasi itu akan dimanfaatkan untuk mendanai pekerjaan konstruksi, dan pembangunan pabrik pengolahan kedua dengan kapasitas 4.000 ton per hari.

"Pembangunan pabrik pengolahan kedua dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari diharapkan dapat selesai di kuartal IV-2021 dan mulai akan beroperasi di kuartal I-2022," ujar Fuad.

Selain itu, Director and Investor Relations Bumi Resources Minerals, Herwin W. Hidayat menjelaskan strategi ekspansi perusahaan, pada 11 November 2020, mayoritas pemegang saham perseroan telah menyetujui agenda rencana Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD). Hal itu untuk mendanai pengembangan bisnis perusahaan jangka pendek dan menengah.

Sementara itu, pada 17 November 2020, Bumi Resources Minerals telah menyampaikan prospektus mengenai rencana PMHMETD tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mencakup harga pelaksanaan PMHMETD di Rp70, alokasi penggunaan dana hasil PMHMETD, serta kinerja keuangan periode kuartal III-2020.

Herwin memastikan, rencana PMHMETD ini sangat penting untuk mendanai rencana pengembangan bisnis perusahaan. Sebagian besar dari dana PMHMETD tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan pabrik pengolahan ketiga, dengan kapasitas 4.000 ton bijih emas per hari.

"Serta untuk pekerjaan pengeboran untuk menambah jumlah cadangan bijih emas di Palu (sebagian besar). Kami juga berencana untuk melakukan beberapa pekerjaan pengeboran di Gorontalo," kata Herwin.

Selanjutnya, Bumi Resources Minerals juga berencana untuk menggunakan sebagian dana hasil PMHMETD tersebut untuk menyelesaikan tagihan perusahaan dan unit usahanya (sekitar US$29 juta), kepada PT Bumi Resources Tbk.

"Hal itu salah satunya terkait dengan persiapan pelaksanaan konstruksi dan pengoperasian pabrik pengolahan pertama di Poboya, Palu (kapasitas 500 ton bijih emas per hari), yang telah beroperasi sejak Februari 2020," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya