Jokowi Ajak Pengusaha Antisipasi Krisis Pangan dengan Cara Baru

Presiden Jokowi
Sumber :
  • Twitter @jokowi

VIVA – Presiden Joko Widodo mengungkapkan kemungkinan terjadinya krisis pangan di dunia saat ini. Untuk itu perlu cara-cara baru sebagai langkah antisipasi.

Gowes Sepeda Kayu di Bundaran HI, Jokowi Jadi Buruan Swafoto Pengunjung CFD

Menurut Kepala Negara, krisis pangan bisa terjadi bukan hanya karena pandemi COVID-19, namun juga akibat lonjakan populasi di dunia.

Oleh sebab itu, Jokowi, akrabnya disapa, mengatakan, pemerintah dunia termasuk Indonesia, menaruh perhatian pada sektor pangan. Sebab, sektor usaha tersebut memiliki peran penting memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum.

Jokowi: Indonesia Bisa Produksi 1,6 Juta Motor Listrik, tapi Baru 100 Ribu Unit

"Bukan hanya untuk merespons kemungkinan terjadinya krisis pangan akibat pandemi tapi juga karena kebutuhan pangan sejalan dengan melonjaknya populasi penduduk dunia," katanya di acara Jakarta Food Security Summit yang diikuti pengusaha nasional dari Kadin Indonesia, Rabu, 18 November 2020.

Baca juga: Luhut Bertemu Donald Trump di Gedung Putih, Bahas Apa?

Jokowi Beri Sinyal Kelanjutan Insentif Mobil Hybrid

Kepala Negara menyatakan, kondisi itu harus bisa diantisipasi bahkan harus bisa dijadikan peluang bagi Indonesia untuk terus mengembangkan industri pangan. Sebab populasi dunia terbanyak di Asia.

"Hampir setengah jumlah penduduk dunia berada di kawasan Asia, termasuk di tiga negara terbesar, di China, India dan Indonesia. Ini membuka peluang yang menjanjikan bagi sektor pangan, kebutuhannya sangat besar, pasarnya sangat besar dan akan terus tumbuh," ujar Jokowi.

Di samping itu, dia menilai, pengembangan sektor pangan tersebut tidak lagi bisa menggunakan cara-cara lama, namun membutuhkan cara-cara baru yang mampu meningkatkan efisiensi proses produksi sambil menjaga kualitas.

"Pengembangan sektor pangan membutuhkan cara-cara baru yang inovatif meningkatkan efisiensi proses produksi, yang meningkatkan pangan berkualitas dengan harga terjangkau, yang memperbaiki daya dukung lingkungan dan yang sejahterakan para petani," tutur Jokowi.

Cara-cara baru tersebut, menurut Jokowi, dapat dilakukan dengan cara memperbesar skala produksi melalui peran sentral korporasi petani dan mengedepankan nilai tambah di tahap on farm maupun off farm.

"Dengan peran sentral korporasi petani mengedepankan nilai tambah di tahap on farm dan off farm dan berbasis teknologi modern yang lebih efisien dan produktif dan memberikan kesejahteraan yang lebih baik pada petani dan sektor-sektor pendukungnya," ujar Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya