Pemerintah Tambah Kuota KPR FLPP, BTN Siap Serap

Ilustrasi rumah FLPP.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menyatakan kesiapannya dalam menyerap tambahan kuota kredit pemilikan rumah (KPR) melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Kebutuhan rumah pun diperkirakan akan lebih besar ke depannya.

BTN Targetkan Salurkan Pembiayaan hingga 250 Ribu Unit Rumah KPR Subsidi pada 2024

Direktur BTN Nixon LP Napitupulu mengakui, jika perseroan sangat mengharapkan adanya tambahan kuota kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi baik melalui skema FLPP, subsidi selisih bunga (SSB) maupun skema KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).

“Karena kita sangat meyakini permintaan KPR subsidi tahun 2021 akan lebih tinggi dari 2020,” ujar Nixon dikutip dari keterangannya, Kamis, 19 November 2020.

Kementerian PUPR Ungkap Strategi dalam Penyediaan dan Pembiayaan Rumah

Baca juga: Ekosistem Digital RI Menjanjikan, Hongaria Genjot Kerja Sama Bisnis

Menurut Nixon, sudah sewajarnya kuota FLPP ditambah karena pertumbuhan di sektor perumahan akan mendorong naiknya pertumbuhan industri pendukung dan penyerapan tenaga kerja kembali. Dengan demikian pemulihan ekonomi nasional bisa terakselerasi.

Pemerintah Alokasikan Dana FLPP Rp 13,72 Triliun untuk 166.000 Unit Rumah pada 2024

“BTN siap menyerap tambahan kuota FLPP,” katanya.

Seperti diketahui, tingginya minat masyarakat untuk memiliki rumah FLPP membuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melalui Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) berencana menambah kuota penyaluran dana FLPP.

Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan, pemerintah menargetkan kuota penyaluran dana FLPP sepanjang tahun ini sebesar 102.500 unit hinian. Tercatat hingga Rabu 18 November 2020, dana FLPP telah disalurkan sebanyak 102.665 unit senilai Rp10,52 triliun atau sebanyak 100,16 persen dari target yang ditetapkan pemerintah. 

Sedangkan jika dilihat dari nilai rupiah yang ditugaskan kepada PPDPP untuk menyalurkannya, maka masih terserap sebesar 95,66 persen. Karena itu masih ada dana FLPP sebesar 4,34 persen dari Rp11 triliun yang diamanatkan pemerintah kepada PPDPP.

"Sehingga kami optimistis di sisa tahun anggaran 2020 ini akan menyalurkan hingga 110.000-an unit atau secara tepatnya menurut perhitungan mencapai 107.600 unit rumah,” kata Arief.

Hingga kuartal III-2020, BTN telah menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp254,91 triliun. Dari angka tersebut, KPR masih mendominasi, yakni senilai Rp196,51 triliun atau naik 1,39 persen year on year (yoy) dari Rp193,8 triliun pada kuartal III/2019.

Dari total penyaluran KPR, porsi KPR subsidi mencapai Rp116,32 triliun atau lebih tinggi dibandingkan KPR non-subsidi yang sebesar Rp80,18 triliun. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya