BKPM: 2021 Perusahaan China dan Korsel Bikin Pabrik Baterai di RI

Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, perusahaan yang membuat baterai untuk kendaraan listrik akan membangun pabriknya di Indonesia.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Perusahaan-perusahaan itu, dikatakannya, berasal dari China, Korea Selatan, Jepang hingga Amerika Serikat. Namun, yang sudah menyatakan komitmennya berasal dari China dan Korea Selatan.

"Bahwa sudah ada dua perusahaan besar yang sudah tanda-tangan kontrak dari hulu ke hilir, satu dari China, satu dari Korea," ungkap dia secara virtual, Kamis, 26 November 2020.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

Bahlil menegaskan, kedua perusahaan dari dua negara itu akan mulai membangun pabriknya di Indonesia pada 2021. Lalu, mulai 2023 akan sudah mulai melakukan produksi.

Perusahaan itu diketahui LG Chem Ltd asal Korea Selatan dan Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) asal China. Mereka diinformasikan investasi senilai US$20 miliar.

Gibran Bereskan Pekerjaan Wali Kota usai Putusan MK, Siapkan Investasi Kecerdasan Buatan

"Mulai 2021 kita sudah jalan, 2023 produksi. Sekarang masuk lagi Jepang dan Amerika Serikat, kemungkinan besar kita rayu lagi Tesla untuk masuk," ucap Bahlil.

Sebagai pemilik cadangan bahan baku baterai kendaraan listrik, ditegaskannya, Indonesia ke depan akan dikenal menjadi supplier baterai kendaraan listrik terbesar dunia.

"Nikel Indonesia ini cadangannya 25 persen dari total cadangan dunia, di mana 85 persen untuk bahan baku untuk bikin baterai mobil ada di Indonesia," tutur Bahlil. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya