Soal Pariwisata, Menko Luhut: Kita Kurang Jual Indonesia

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan di Gua Batu Cermin.
Sumber :
  • VIVA/Dusep Malik

VIVA – Pengembangan destinasi wisata super prioritas di Indonesia terus didorong Pemerintah saat ini. Salah satu tujuannya adalah untuk dapat menjadi motor perekonomian dalam upaya mendongkrak Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) saat ini.

Panas Ekstrem Melanda Thailand, 30 Orang Tewas

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, saat memberikan arahan di rapat koordinasi percepatan pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), menegaskan pariwisata RI harus bisa menandingi negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: Ekspor Benur Disetop karena Suap Edhy Prabowo, Begini Nasib Nelayan

Soal Utang Rafaksi Minyak Goreng ke Pengusaha, Kemendag: Mudah-mudahan Mei Selesai

Dia pun menyoroti data Kementerian Pariwisata yang menyebutkan Thailand saat ini unggul di kawasan itu. Khususnya pada kategori wisata alam dan petualangan, belanja turis, acara besar (MICE), kebudayaan dan kesehatan.

"Dari segi alam petualangan tak mungkin Thailand lebih indah dari kita. Saya cukup banyak keliling dunia, apa yang kita lihat di Labuan Bajo, misalnya, di Mandalika misalnya, Bali di beberapa spot, di Toba, itu tempat-tempat yang sangat indah sekali dilihat," ujar Luhut, Jumat, 27 November 2020.

2 Transgender Thailand Mencari Pembebasan dari Dinas Wajib Militer

Luhut menyebutkan, kekurangan pariwisata Indonesia saat ini antara lain adalah promosi dan infrastruktur penunjang. Hal tersebut lah yang sedang diperbaiki pemerintah saat ini.

"Kita kurang jual Indonesia karena banyak hal. Infrastruktur lah, keramahtamahan lah," ungkapnya. 

Karena itu, dalam kesempatan tersebut Luhut menegaskan komitmen pihak terkait untuk menggenjot sektor pariwisata RI. Komitmen itu harus ditunjukkan dengan aksi nyata mempercepat progres DPSP tersebut.

"Kita harus dapat menandingi negara-negara kompetitor kita di Asia Tenggara," tegasnya.

“Tapi kita kurang (promosi), kita harus mendorong itu. Kekompakan kita. Kita jangan hanya bicara perbedaan saja, karena hidup rakyat dari sini. Ini lapangan kerja,” tambahnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya