Logo BBC

Pandemi COVID-19 Diklaim Telah 'Bunuh' Film-film Mahal Hollywood

Warner Bros
Warner Bros
Sumber :
  • bbc

Selama tahun 2020, film yang diproduksi dengan anggaran miliaran dolar Amerika Serikat dan dibintangi aktor-aktris papan atas ditumbangkan pandemi Covid-19. Kegagalan selama pandemi itu lebih nyata ketimbang kisah kekalahan di tangan penjahat paling hebat yang pernah tampil di layar lebar.

Sepanjang tahun ini, sebagian besar film blockbuster, atau yang diproduksi dengan ongkos lebih dari Rp1,5 triliun, ditunda.

Film James Bond, No Time To Die, ditunda dua kali. Film laga Mulan yang diproduksi Disney akhirnya dirilis di layanan streaming film.

Sementara itu, nasib film Top Gun: Maverick belum jelas.

Bahkan jadwal tayang film buatan Marvel, Black Widow, yang digadang-gadang akan menjadi pelengkap liburan musim panas, diundur tanpa batas waktu. Studio film itu menunggu segala sesuatu kembali ke kondisi normal.

Daniel Craig as James Bond in No Time to Die
Universal
Penundaan perilisan film beranggaran besar seperti No Time To Die berdampak besar pada keuangan banak perusahaan bioskop.

Menurut Finn Halligan, kepala kritikus film di majalah Screen International, walau para pahlawan di layar lebar saat ini `tidak bisa menyelamatkan dunia`, mereka masih bisa memberi kesempatan publik untuk menatap layar lebar.

"Kita seperti sedang menghadapi adu melotot," kata Halligan tentang perselisihan antara studio film dan bioskop. "Seseorang harus berkedip."

Tanda kecil pergerakan mata muncul saat baru-baru ini film Wonder Woman 1984 diberitakan akan dirilis secara bersamaan di jaringan bioskop AS dan secara online, pada hari Natal mendatang.

Film yang menampilkan aktris Gal Gadot sebagai pahlawan super di era tahun 1980-an ini menghabiskan anggaran sebesar US$200 juta atau sekitar Rp2,8 triliun.

Awalnya film ini dijadwalkan untuk pertama kali ditayangkan Juni lalu. Namun hingga kini agenda perilisannya telah ditunda dua kali.

"Studio tidak ingin mengorbankan film bernilai miliaran dolar selama pandemi," kata Halligan. "Film-film semacam itu adalah komoditas yang terlalu berharga."