- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menghijau di level 5.797 pada pembukaan perdagangan Senin 30 November 2020. Posisi itu menguat 14 poin atau 0,24 persen, dibanding penutupan perdagangan Jumat 27 November 2020 di level 5.783.
Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, memprediksi, kepercayaan para investor terhadap prospek ekonomi Indonesia akan meningkat dan menjadi sentimen positif bagi IHSG.
"Seiring perkembangan vaksin COVID-19, serta terpilihnya Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat," kata Hans dalam keterangan tertulisnya, Senin 30 November 2020.
Baca juga: Dirut RS Ummi Minta Maaf kepada Satgas COVID-19 Kota Bogor
Hans menjelaskan, sentimen positif juga muncul dari pengakuan Dana Moneter Internasional (IMF), yang mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagai anggota G-20 adalah yang terbaik kedua setelah China pada 2020.
Data menunjukkan bahwa sejak 1 Oktober 2020, terdapat aliran dana gabungan senilai US$48 miliar masuk ke sembilan bursa saham, yakni Jepang, India, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
"Optimisme investor ritel ditambah aliran dana asing membuat IHSG terlihat menguat dari awal Oktober sampai saat ini," ujarnya.
Sementara itu, secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance berada pada level 5.695,53 hingga 5.874,89.
Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic, maupun RSI masih menunjukkan sinyal positif.
"Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya.
Nafan juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni ACES, AKRA, DOID, ERAA, INTP, KLBF, SMRA, dan TKIM. (art)
