- Twitter @Kiyai_MarufAmin
VIVA – Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjelaskan, krisis ekonomi dunia saat ini tidak sama dengan krisis-krisis yang pernah terjadi sebelumnya. Berbagai krisis ekonomi yang terjadi sebelumnya selalu diawali dengan krisis di sektor finansial yang mengakibatkan berkurangnya likuiditas.
"Krisis ekonomi yang melanda dunia kali ini sangat berbeda dengan krisis ekonomi yang sebelumnya kita hadapi," kata Ma'ruf dalam World Zakat Forum 2020, Senin, 30 November 2020.
Ma'ruf menjelaskan, dalam krisis ekonomi sebelumnya, dampak pada sektor riil terjadi secara tidak langsung disebabkan faktor likuiditas dari sektor keuangan. Namun dalam krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, justru sektor riil terdampak lebih dahulu.
"Di sektor rumah tangga, masyarakat mengurangi atau menunda aktivitas ekonomi seperti konsumsi, kecuali konsumsi untuk bahan pokok," ujar dia.
Pelambatan ekonomi kemudian berdampak pada sektor korporasi. Terjadi pengurangan aktivitas produksi dan investasi yang berimbas pada pengurangan tenaga kerja.
"Dampaknya makin berat karena daya beli masyarakat juga akan berkurang sehingga pelambatan ekonomi tidak bisa dihindari. Inilah yang mengakibatkan terjadinya krisis di sektor riil," kata Ma'ruf.
Krisis di sektor riil ini, menurutnya, perlu ditangani dengan sungguh-sungguh untuk menghindari penularan krisis ke sektor finansial. Bila terjadi krisis ganda, yakni krisis di sektor riil dan krisis di sektor finansial, katanya, pemulihan akan menjadi lebih panjang lagi.
Dia menegaskan Indonesia berupaya keras untuk mencegah krisis di sektor riil ini agar tidak menjalar menjadi krisis di sektor finansial melalui refocusing anggaran untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Program ini disebut tidak hanya difokuskan pada kesehatan. Tetapi juga untuk memberikan perlindungan sosial kepada mereka yang terdampak serta memberikan dukungan kepada dunia usaha termasuk usaha mikro dan kecil.
"Upaya ini telah menunjukkan hasil di mana terjadi tanda-tanda pemulihan pada kuartal ketiga tahun 2020," ujar Wapres.
Baca juga: Ma'ruf Amin Minta Fatwa MUI Keluar Sebelum Vaksinasi Dimulai
