Ma'ruf Amin Umumkan 5 Tahun Program 1 Juta Rumah Lampaui Target

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.
Sumber :
  • VIVAnews/Fikri Halim

VIVA – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan Program Satu Juta Rumah hingga November 2020 telah terealisasi sebanyak kurang lebih 5,4 juta unit. Dengan demikian, dalam kurun lima tahun terakhir, jumlah itu sudah melampaui target dari Program 1 Juta Rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 2015 lalu.

Kata Menteri Basuki soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran

"Dan lebih dari 70 persen dari jumlah tersebut dinikmati oleh golongan Masyarakat Berpenghasilan Rendah atau MBR," kata Ma'ruf dalam Rapat Kerja Nasional Real Estate Indonesia (REI), Kamis 3 Desember 2020.

Baca juga: Ini Fokus RPP UU Cipta Kerja Sektor UMKM hingga Investasi di Daerah

Tukang Becak Bakal Dapat Rumah Gratis dari Pemerintah, Sarana-Prasarananya Lengkap

Sementara khusus untuk tahun ini, karena pandemi COVID-19, realisasi per 16 November 2020 baru mencapai 667.554 unit rumah. Terdiri atas 75 persen rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan 25 persen rumah untuk non MBR.

"Karena pandemi ini pula, rencana capaian REI untuk membangun 239.109 unit rumah untuk MBR mungkin belum mencapai target," ujar Ma'ruf.

Cara BTN Pastikan Genjot Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan

Menurut Ma'ruf, perjuangan untuk memfasilitasi penyediaan rumah bagi rakyat masih panjang. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada 2019, jumlah keluarga di Indonesia yang memiliki rumah sebesar 80,07 persen.

"Sementara sisanya tinggal dengan cara menyewa rumah, menumpang di rumah kerabat, atau mungkin bahkan hidup nomaden (Berpindah-pindah rumah)," kata Wapres.

Karena itu, pemerintah katanya memberikan perhatian khusus untuk sektor properti. Dalam UU APBN 2021 telah dialokasikan pembiayaan perumahan sebesar Rp30 triliun.

Antara lain untuk skema subsidi Selisih Suku Bunga (SSB) dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), pembiayaan dari K/L untuk Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) rumah umum dan rumah khusus, dan rumah susun. 

Kemudian, untuk peningkatan kualitas rumah swadaya, dan pembangunan baru rumah swadaya serta Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp16,6 triliun untuk 157,5 ribu unit rumah. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya