Cara Kementerian BUMN Selamatkan UMKM saat Pandemi

Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen untuk terus mendorong dan membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dalam melakukan inovasi demi menyelamatkan dan mengembangkan bisnisnya di masa pandemi COVID-19 ini.

Erick Beberkan Alasan Stasiun Kereta Cepat Karawang Belum Beroperasi 

Salah satu caranya yakni melalui sinergi antara PT Bhanda Ghara Reksa atau BGR Logistics, yang bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Mandiri Tbk untuk menghadirkan fitur baru pada aplikasi 'Warung Pangan'.

Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srianita Ginting menjelaskan, fitur baru itu adalah 'WP Fund', yang resmi ditambahkan pada aplikasi Warung Pangan.

Pelindo Bantu Warga yang Mau Mudik Lebaran Tapi Terkendala Biaya

"Fitur WP Fund dapat digunakan oleh mitra Warung Pangan untuk mendapatkan pinjaman atau pembiayaan modal kerja, yang dapat dipergunakan untuk menjalankan usaha warungnya," kata Loto dalam keterangan tertulisnya, Jumat 4 Desember 2020.

Baca juga: Doa Gus Miftah untuk Ustaz Maaher: Semoga Sehat

Tebar Kehangatan di Safari Ramadan BUMN 2024, Kementerian BUMN dan Bank Mandiri Gelar Pasar Murah

Dia menambahkan, visi dari fitur WP Fund ini adalah untuk memajukan bisnis para mitra Warung Pangan. Fitur yang bekerja sama dengan BRI dan Bank Mandiri itu dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai sumber pembiayaan yang terjamin aman dan efektif untuk mengembangkan usaha mereka.

Loto menegaskan, fitur WP Fund ini merupakan salah satu bentuk nyata dukungan dari Kementerian BUMN, terhadap berbagai upaya pengembangan UMKM di Tanah Air.

Karena itu, Loto mengakui bahwa dengan semakin besarnya dampak pandemi COVID-19 terhadap bisnis para pelaku UMKM, maka diperlukan kolaborasi dalam upaya mendukung bangkitnya para UMKM tersebut.

Dia menambahkan, semestinya upaya-upaya untuk memperkuat lini bisnis bagi para pelaku UMKM tersebut tidak hanya dilakukan antar-BUMN. Tapi, juga meliputi kementerian/lembaga, otoritas, akademisi, dan para stakeholders terkait lainnya.

"Hal itu harus dilakukan dengan mempertimbangkan dan memperhatikan peranan UMKM yang strategis dalam perekonomian Indonesia," ujar Loto.

Pemerintah, sambung dia, telah berupaya melakukan berbagai intervensi untuk Pemulihan Ekonomi Nasional. Caranya yakni mulai dari restrukturisasi kredit, keringanan pajak, hingga peluncuran Banpres Produktif bagi para pelaku usaha mikro.

Dampaknya, berbagai upaya itu pun mulai terlihat, di mana terdapat indikasi perbaikan pertumbuhan ekonomi nasional dari yang sebelumnya minus 5,32 persen menjadi minus 3,49 persen.

"Diharapkan pertumbuhan ekonomi nasional ke depannya juga akan semakin membaik, seiring dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional yang sudah berjalan," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya