UU Cipta Kerja Jadi Modal RI Jor-joran Promosi Investasi di China

Forum bisnis Indonesia-China di Beijing.
Sumber :
  • Dokumentasi KBRI Beijing.

VIVA – KBRI Beijing menggandeng Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Perwakilan Kantor Bank Indonesia bekerjasama dengan China Top 500 Foreign Trade Enterproses Club, menyelenggarakan Indonesia-China Business Investment Forum 2020. Promosi bisnis yang bertema 'Doing Business with Wonderful Indonesia' digelar pada tanggal 9 Desember 2020.

5 Negara yang Punya Utang Paling Besar ke China

Forum Bisnis yang pertama kalinya diselenggarakan KBRI Beijing di era new normal ini, menarik minat  dari lebih 300 peserta daring dan luring. Mereka berasal dari kalangan pengusaha, asosiasi bisnis dan pejabat kementerian dan lembaga terkait di Indonesia dan China.

Baca juga: 50 Kali Disodomi, Manusia Silver Akhirnya Mutilasi Korban karena Ini

Jonatan Christie Won BAC 2024 After Defeating Li Shi Feng

Dengan realisasi investasi periode Januari-September 2020 meningkat 6 persen secara tahunan, China tetap menjadikan Indonesia sebagai salah satu prioritas tujuan investasi. Khususnya bagi perusahaan-perusahaan China yang ingin go global maupun memperluas investasinya.

“Forum Bisnis kiranya dapat dimanfaatkan oleh kalangan bisnis Tiongkok untuk menggali informasi mengenai kebijakan dan peraturan investasi terkini di Indonesia,” ujar Dubes RI untuk China, Djauhari Oratmangun, dikutip dari keterangannya di Beijing, Jumat 11 Desember 2020.

Terpopuler: Jojo Rusak Pesta China, Elkan Baggott Menggila

Pada sesi presentasi, Deputi Promosi Penanaman Modal BKPM Ikmal Lukman, memaparkan  potensi dan perkembangan kebijakan investasi di Indonesia. Dia pun menjabarkan perkembangan hubungan investasi RI-China yang terus meningkat.

"Indonesia memiliki banyak kawasan industri maupun zona ekonomi khusus seperti KEK Batang yang dapat menjadi pilihan investasi asing dengan berbagai fasilitas dan insentif khusus," tambahnya.

Lebih lanjut Ikmal pun menjabarkan regulasi baru terkait investasi di Indonesia yaitu UU Cipta Kerja. Dengan aturan itu, investor ditegaskanakan dipermudah mengurus investasinya di Tanak Air.

"Diterbitkannya UU Cipta Kerja belum lama ini merupakan upaya Pemerintah Indonesia untuk memberikan lebih banyak kemudahan berinvestasi bagi investor asing," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Beijing, Arief Hartawan menyampaikan program yang dilaksanakan bank sentral untuk mempercepat dan memfasilitasi hubungan ekonomi kedua negara. 

Termasuk melalui kesepakatan Bilateral Currency Swap Agreement (BCSA) maupun Local Currency Settlement (LCS) antara kedua negara. 

"Hal itu untuk mendukung transaksi perdagangan dan investasi yang terus meningkat," tambahnya.

Di sesi penutupan forum bisnis itu dilaksanakan penandatanganan LoI of Purchase 3 perusahaan China yaitu Beijing Huiyu Import-Export Co Ltd, Hebei Jinyezi Pharmaceutical Co Ltd, dan Prestige International Trading Company Ltd. Kerja sama itu diketahui bernilai US$505 juta atau sekitar Rp7,1 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya